Berdasarkan pantauan, jembatan di sebelah selatan (jalur Yogyakarta-Magelang) putus sepanjang 15 meter dari total panjang 36 meter,
Sedangkan jembatan di sebelah utara untuk jalur Magelang-Yogyakarta masih utuh, namun tertutup untuk kendaraan roda empat, sedangkan kendaraan roda dua diberlakukan buka tutup.
Seorang relawan, Henk mengatakan banjir datang sekitar pukul !8.10 WIB, namun pada pukul 18.00 WIB jembatan sudah ditutup untuk semua jenis kendaraan dan sekitar pukul 18.37 WIB jembatan putus.
Ia mengatakan, banjir lahar dingin di Sungai Pabelan saat ini cukup besar dengan ketinggian air sekitar 10 m hingga 12 meter.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini karena jembatan sudah ditutup sebelum putus," katanya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Provinsi Jateng Wilayah Magelang Selatan, Budi Sudirman mengatakan jembatan yang putus dibangun sekitar tahun 1960an dengan panjang 36 meter, lebar enam meter. Bangunan jembatan patah sepanjang 15 meter di bagian barat.
Sedangkan jembatan di sampingnya dibangun tahun 2005 sepanjang 60 meter. "Kami belum tahu persis kondisi jembatan ini, namun untuk sementara bisa dilalui kendaraan roda dua," katanya.
Kanit Regiden Satlantas Polres Magelang Iptu Eko Mardiyanto mengatakan, sementara jembatan di sebelah utara hanya bisa dilalui untuk kendaraan roda dua. "Apakah nanti bisa dilalui kendaraan roda empat atau tidak kami menunggu pengecekan kondisi jembatan dari Bina Marga," katanya.
Ia mengatakan, untuk sementara kendaraan roda empat jurusan Magelang-Yogyakarta atau sebaliknya dialihkan melalui jalur Purworejo atau untuk kendaraan jenis minibus bisa melalui jalur Borobudur-Kalibawang-Yogyakarta.
Kejadian tersebut menarik perhatian masyarakat untuk menyaksikan dari dekat baik dari arah Magelang maupun dari arah Yogyakarta. Kejadian ini juga mengakibatkan arus kendaraan macet hingga sekitar dua kilometer untuk kedua arah.(*)
(U.H018/M008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011