Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan tindakan cepat dan tepat dalam pengobatan kanker, seperti deteksi dini gejala kanker payudara melalui periksa payudara sendiri (Sadari) ataupun pemeriksaan mammografi memperbesar peluang kesembuhan para pasien.
"Karena itu, upaya mendeteksi kanker sejak dini sangat diperlukan, baik lewat langkah Sadari maupun dengan pemeriksaan mammografi," kata Lestari Moerdijat berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri acara rangkaian HUT ke-21 Metro TV yang bekerja sama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan RS Kanker Dharmais bertajuk “Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Mammografi” di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Rendahnya deteksi dini tantangan penanganan kanker di Indonesia
Pada kesempatan itu, para peserta deteksi dini kanker diberikan edukasi mengenai program periksa payudara sendiri (Sadari) dari para dokter Rumah Sakit Kanker Dahrmais. Sadari dapat dilakukan dengan meraba dan melihat payudara sendiri untuk menemukan perubahan fisik yang menjadi gejala kanker payudara.
Saat ini, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, sekitar 70 persen pasien kanker yang memeriksakan diri ke dokter berada pada stadium lanjut sehingga peluang sembuhnya menjadi rendah.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan tahun 2020 tercatat bahwa kanker payudara merupakan kanker tertinggi dengan angka kejadian 44 per 100.000 penduduk dan angka kematian mencapai 15,3 per 100 penduduk.
Baca juga: Masyarakat diimbau tidak takut deteksi dini kanker payudara
Untuk menggiatkan upaya pencegahan kanker payudara, Lestari Moerdijat mengimbau para pemangku kepentingan di pusat dan daerah serta entitas bisnis untuk berkolaborasi dalam memberikan pemahaman dan menghadirkan layanan deteksi dini kanker payudara di berbagai daerah.
Dengan begitu, lanjutnya, angka kematian akibat kanker payudara dapat ditekan.
Baca juga: Dokter ingatkan pentingnya skrining dan deteksi dini kanker payudara
Lestari Moerdijat berpesan kepada penderita kanker payudara agar senantiasa berusaha dengan baik mengikuti pengobatan medis yang dianjurkan dokter untuk kesembuhan mereka.
“Umur adalah milik Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Tugas kita adalah berikhtiar sebaik-baiknya lewat pengobatan secara medis yang dianjurkan dokter,” pesan Rerie.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021