"Kami akan kerja sama dengan ormas, kerja sama dengan pemda-pemda. Khusus untuk dhuafa, kami harapkan barangkali yang tidak ter-cover BPJS ataupun yang ter-cover bisa berobat atau bisa memanfaatkan Rumah Sehat BAZNAS," ujar Ketua BAZNAS RI Noor Achmad, seusai peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit di Jakarta, Senin.
Noor mengatakan pembangunan rumah sakit yang dinamai "Rumah Sehat BAZNAS" ini merupakan implementasi dari visi dan misi BAZNAS dalam menghimpun, mengelola dan mendistribusikan zakat, infak dan sedekah.
BAZNAS, kata dia, mencoba hadir untuk membantu masyarakat yang selama ini luput dari perhatian. Saat ini baru ada 10 Rumah Sehat BAZNAS yang tersebar di Indonesia dan pada 2022 targetkan mampu membangun 10 rumah sakit lagi.
"Insya Allah semua daerah kami siapkan. Program kami Tahun 2022 ini mendirikan 10 rumah sehat BAZNAS. Insya Allah di seluruh provinsi ada rumah sehat, target kami di seluruh kabupaten/kota ada rumah sehat BAZNAS," katanya.
Noor menjelaskan BAZNAS memiliki dua program, yakni yang bersifat darurat maupun produktif. Ia mencontohkan program darurat, seperti bantuan pengobatan, sembako, hingga pendidikan.
Sementara program produktif diarahkan kepada pemberian bantuan modal bagi pelaku usaha mikro dan kecil, pembangunan fasilitas publik, beasiswa, hingga kolaborasi dengan peternakan/perkebunan.
"Kita akan terus mengembangkan kemaslahatan dan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah yang baik. Saya pastikan tidak ada dana BAZNAS yang digunakan untuk terorisme," kata dia.
Sebelumnya, BAZNAS bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjalin kerja sama pembangunan rumah sakit di Jalan Kawi-Kawi Bawah, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin.
Dimulainya pembangunan RS itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) serta peletakan batu pertama oleh Ketua BAZNAS RI Noor Achmad dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj.
"Walaupun sederhana, tapi kelihatannya banyak program yang telah kami selesaikan. Rumah sakit yang sudah dibangun NU ada tujuh dan ini (di Jalan Kawi-kawi) ada delapan, atas nama PBNU," ujar Said Aqil.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021