• Beranda
  • Berita
  • LPEM UI: Sektor kehutanan perlu dilibatkan capai nol emisi karbon

LPEM UI: Sektor kehutanan perlu dilibatkan capai nol emisi karbon

16 November 2021 17:10 WIB
LPEM UI: Sektor kehutanan perlu dilibatkan capai nol emisi karbon
Tangkapan layar - Kepala Tim Kajian Ekonomi Lingkungan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) Alin Halimatussadiah dalam sebuah webinar, Selasa (16/11/2021). ANTARA/Sanya Dinda/aa.

Kepala Tim Kajian Ekonomi Lingkungan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) Alin Halimatussadiah mengatakan bahwa nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) hanya dapat dicapai dengan keterlibatan sektor kehutanan dan penggunaan lahan.

 

"Tidak mungkin kita capai NZE kalau sektor forestary and land use (FOLU) tidak dikelola dengan baik. Karena meski kita sudah maksimum di sektor energi, tapi kalau tidak ada perbaikan di sektor FOLU tidak akan bisa capai NZE," kata Alin dalam webinar "Pangan vs Energi: Menelaah Kebijakan BBN di Indonesia" yang dipantau di Jakarta, Selasa.

 

Karena itu, implementasi biodisel sampai B50 perlu dilakukan secara hati-hati agar pasokan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) tidak sampai defisit. Pasalnya, defisit CPO membuat potensi perluasan lahan kebun kelapa sawit semakin besar dengan menggunakan lahan hutan.

 

Untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit, menurut Alin, pemerintah dan pelaku usaha sebetulnya bisa mempercepat peremajaan kebun kelapa sawit yang ditarget sebesar 180 ribu hektare per tahun. Dengan ini, jumlah minyak kelapa sawit yang diproduksi Indonesia diharapkan bisa turut meningkat.

 

"Selain itu, saat ini kami sedang melakukan studi pemanfaatan used cooking oil (UCO) yang cukup banyak kita hasilkan, terutama dari industri restoran untuk campuran biodisel juga," ujarnya.

 

Menurutnya, memastikan ketersediaan minyak kelapa sawit tanpa memperluas kebun kelapa sawit menjadi penting karena pemerintah menargetkan penggunaan biofuel sebesar 46 persen pada 2050. Selain meningkatkan produktivitas minyak kelapa sawit, pemerintah juga perlu mendorong lebih banyak penelitian untuk menemukan bahan nabati campuran biodisel, selain minyak kelapa sawit.

 

"Mau tidak mau, kita mesti pakai biofuel sebenarnya untuk mencapai nol emisi karbon. Karena penggunaan mobil listrik itu belum bisa untuk semua jenis transportasi," katanya.

 

Pada saat yang sama pemerintah perlu memastikan komitmen nol deforestasi pada 2030 dapat dilakukan. Hanya dengan bauran kebijakan tersebut, Indonesia bisa merealisasikan nol emisi karbon pada 2060 dan turut serta dalam menjaga iklim bumi.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021