Kepala Suku Dinas (Kasudin) Nakertrans dan Energi Kota Administrasi Jakarta Pusat Fidyah Rokhim mengatakan, pihaknya memiliki delapan unit genset dengan daya kapasitas bervariasi mulai dari 10 KVA sebanyak dua unit, 12.5 KVA dua unit, 80 KVA dua unit dan 100 KVA dua unit.
"Kondisi genset seluruhnya dalam kondisi baik dan siap digunakan di lokasi pengungsian," kata Fidyah di Jakarta, Selasa.
Fidyah menjelaskan, genset tersebut nantinya digunakan bukan untuk menghidupkan lampu di rumah warga di lokasi bencana kebakaran maupun banjir, melainkan untuk penerangan di posko darurat.
Persiapan genset ini merupakan salah satu upaya mitigasi bencana yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Jakarta Pusat.
Baca juga: Pemkot Jakpus bentuk posko mitigasi bencana libatkan seluruh UKPD
Baca juga: Ada lima ruko berdiri di atas saluran air di Kemang
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakpus juga membentuk posko mitigasi bencana sebagai antisipasi dari puncak musim hujan, dengan melibatkan seluruh Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) serta jajaran terkait.
Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan, peran posko bencana diharapkan efektif dalam merespons situasi jika terjadi banjir serta melakukan koordinasi hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan.
"Bagaimana peran posko pengungsian, bantuan-bantuan logistik kemudian evakuasi bencananya ini harus dipersiapkan. Kita buat skenarionya minimal ketika terjadi kita tidak kalang kabut," kata Dhany.
Pembentukan posko ini dilakukan sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menjadi sektor pemimpin posko mitigasi bencana ini sehingga koordinasi terkait lokasi banjir dapat diteruskan ke pimpinan tingkat kota hingga kelurahan.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021