Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan hingga saat ini banjir masih menggenangi sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, yang mengakibatkan sebanyak 10.520 permukiman penduduk di daerah tersebut masih terdampak.Sudah lebih dari tiga pekan terakhir wilayah Sanggau terendam banjir, terhitung sejak Senin (25/10) hingga saat ini, 10.520 rumah masih terdampak
"Sudah lebih dari tiga pekan terakhir wilayah Sanggau terendam banjir, terhitung sejak Senin (25/10) hingga saat ini, 10.520 rumah masih terdampak," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, melalui siaran pers yang diterima di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau hingga Senin (15/11) malam pukul 19.00 WIB sejumlah wilayah administratif di Kabupaten Sanggau masih tergenang banjir.
Adapun wilayah yang masih tergenang antara lain Kecamatan Kapuas, Kecamatan Mukok, Kecamatan Tayan Hilir, Kecamatan Toba dan Kecamatan Meliau. Sedangkan untuk Kecamatan Jangkang saat ini banjir sudah surut dan tidak ada lagi rumah warga yang tergenang.
Disebutkan sebanyak 10.520 unit rumah warga terdampak dengan ketinggian muka air saat ini terpantau berkisar 10-50 centimeter.
Sementara itu, dilaporkan juga terdapat 468 kepala keluarga mengungsi dengan rincian sebagai berikut di Kecamatan Kapuas terdapat 405 kepala keluarga dan Kecamatan Mukok terdapat 41 kepala keluarga serta di Kecamatan Toba sebanyak 22 kepala keluarga.
"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sanggau dibantu elemen masyarakat dan pemerintah setempat berkoordinasi untuk memberikan penanganan berupa suplai logistik serta melakukan evakuasi pada korban terdampak," katanya.
Selain itu, diimbau melalui perangkat desa di daerah agar melakukan pemantauan dan melaporkan kondisi banjir di setiap kecamatan terdampak.
Berdasarkan peta analisis sifat hujan dasarian I BMKG pada bulan November 2021, sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan masih berada pada ambang batas normal dengan presentase 85-115 persen.
Dikatakannya bahwa di atas ambang batas normal apabila persentase berada di atas angka 115 persen.
Namun demikian, BNPB mengimbau untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi fenomena La Nina.
"Pengendalian pemanfaatan ruang terbuka dapat dijalankan agar mampu menekan laju deforestasi serta fungsi lahan maupun hutan dapat dikembalikan sebagai daerah penyerapan air yang optimal," demikian Abdul Muhari.
Baca juga: Sekitar 1.000 rumah warga di Sanggau terdampak banjir
Baca juga: BNPB serahkan bantuan Rp1,5 miliar percepatan penanganan banjir Kalbar
Baca juga: Iwapi Sintang buka ruang tunggu bagi ibu hamil di lokasi pengungsian
Baca juga: BNPB: 33.221 jiwa warga di Sintang masih mengungsi karena banjir
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021