Saat ini para pekerja di PLTN tersebut membuang cairan dengan tingkat kontaminasi rendah ke lautan guna mengosongkan tempat untuk menampung air radioaktif akibat kebocoran dari salah satu reaktor yang rusak.
Juru bicara Rosatom, Sergei Novikov, mengatakan pembicaraan masih berjalan dan sumbangan fasilitas tersebut akan menjadi tindakan simbolis, demikian RIA Novosti-OANA melaporkan.
Fasilitas pembuangan limbah mengambang, yang disebut Landysh (Lili dari Lembah), dirancang untuk membuang limbah dari kapal selam nuklir, dan telah digunakan sejak 2001. Pembangunannya yang menghabiskan dana sekitar 35 juta dolar, dibiayai oleh Jepang.
"Kami siap untuk membantu teman kami seperti halnya mereka pernah membantu kami," kata Novikov.
Operator PLTN Fukushima, Tokyo Electric Power Co. (TEPCO), mengatakan sekitar 11.500 ton cairan radioaktif akan dialirkan ke samudera. Cairan tersebut mengandung radiasi dengan tingkat 100 kali dari batasan yang diperbolehkan.
TEPCO telah menggunakan bubuk berwarna untuk melacak sumber kebocoran cairan radioaktif tingkat tinggi ke perairan dekat PLTN, yang mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami yang terjadi pada 11 Maret.
Perusahaan itu mengatakan pihaknya mempertimbangkan untuk mengunakan lumpur penghambat di samudra guna mencegah meluasnya penyebaran radiasi. (PPT/M014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011