"Keberagaman yang seharusnya menjadi kekayaan dan kekuatan kira sebagai bangsa, kerap kali diuji dengan intoleransi dan pemaksaan kehendak," kata Mahfud saat membuka Festival HAM 2021 secara daring yang dipantau di Semarang, Rabu.
Menurut dia, menjadi tugas dan tanggung jawab bersama untuk menjawab tantangan tersebut dengan satu tekad bahwa bangsa ini harus bersatu dan saling menghargai pluralisme untuk selanjutnya bergerak bersama mencapai tujuan nasional.
Ia menuturkan orientasi pembangunan kita juga harus berakselerasi, tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga pembangunan ekonomi yang infklusif, maupun aspek nonekonomi yang berkelanjutan, seperti pendidikan dan kesehatan.
"Hal itu sebagai bentuk tanggung jawab negara terhadap kelompok rentan dan minoritas," katannya.
Ia mengakui masih banyak masalah dalam upaya mewujudkan hak asasi manusia di Indonesia.
"Oleh karena itu mari kita perbaiki bersama, kita harus memandang ke depan," katanya.
Dalam Festival HAM 2021 yang digelar di Kota Semarang pada 16 hingga 19 November 2021, ia mengharapkan dapat diperoleh rekomandasi yang komprehensif dan implementatif terkait dengan praktik pemenuhan dan penegakan hak asasi manusia di tingkat daerah serta penyelenggaraan pemerintah daerah yang lebih berprespektif HAM.
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021