Perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk menargetkan untuk menyelesaikan seluruh restrukturisasi pembiayaan atau piutang yang terjadi selama kondisi pandemi COVID-19 pada 2022.Nilai piutang yang direstrukturisasi saat ini adalah 14,8 persen dari total piutang yang dikelola perusahaan, atau turun dari porsi sebelumnya di 35,5 persen di September 2020
Sampai dengan kuartal III-2021, sebesar 86,8 persen dari pembiayaan yang direstrukturisasi oleh emiten berkode saham BFIN itu telah kembali normal. Sementara 12,9 persen adalah re-restrukturisasi dengan ketentuan yang telah ditinjau kembali dan sisanya adalah restrukturisasi dengan opsi masa tenggang atau grace period.
"Nilai piutang yang direstrukturisasi saat ini adalah 14,8 persen dari total piutang yang dikelola perusahaan, atau turun dari porsi sebelumnya di 35,5 persen di September 2020," kata Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono saat jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Sudjono juga menyampaikan, perseroan siap memanfaatkan peluang bisnis di tengah perbaikan ekonomi makro, termasuk mengisi celah yang ditinggalkan oleh sebagian kompetitor pada 2022. Hal tersebut menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam memenangkan persaingan di tahun depan.
Lebih jauh, lanjut Sudjono, perusahaan pun akan melakukan transformasi digital untuk seluruh transaksi dengan penerapan teknologi berbasis data.
"Perusahaan juga terus mengeksplor peluang bisnis baru di tengah kondisi new normal," ujar Sudjono.
Hingga kuartal III-2021, BFI Finance kembali berhasil mencatatkan peningkatan nilai pembiayaan baru sebesar Rp9,4 triliun atau naik 72,7 persen (yoy) dan 4,2 persen jika dibandingkan secara kuartalan (qoq).
Pencapaian tersebut diiringi dengan rasio non-performing financing (NPF) senilai 1,97 persen atau membaik 70 basis poin dari periode yang sama pada 2020 dan naik 18 basis poin dari posisi per Juni 2021. Sementara itu, pencadangan tetap dilakukan secara konservatif sehingga mendorong angka NPF neto ke level 0,3 persen.
BFI sendiri berhasil meraup laba bersih Rp796 miliar pada kuartal III-2021 atau meningkat 53 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun komposisi pembiayaan dari nilai piutang pembiayaan yang dikelola senilai Rp13,7 triliun, porsi terbesarnya adalah pembiayaan mobil bekas 71,7 persen, disusul dengan alat berat dan mesin 13,7 persen.
Sedangkan komposisi pembiayaan motor bekas sebesar 9,3 persen. Porsi pembiayaan 5,3 persen diisi oleh pembiayaan property-backed financing (PBF), mobil baru, dan syariah.
Baca juga: BFI Finance siap lunasi obligasi yang jatuh tempo akhir tahun
Baca juga: Era digital BFI Finance sasar generasi millennial
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021