• Beranda
  • Berita
  • Emas naik tipis di Asia saat dolar dan imbal hasil obligasi melemah

Emas naik tipis di Asia saat dolar dan imbal hasil obligasi melemah

18 November 2021 09:10 WIB
Emas naik tipis di Asia saat dolar dan imbal hasil obligasi melemah
Ilustrasi - Emas batangan dan koin emas yang diperdagangkan PT Aneka Tambang di Makassar. ANTARA/Suriani Mappong/am.
Harga emas naik tipis di perdagangan Asia pada Kamis pagi, karena dolar melemah dan imbal hasil obligasi AS mundur dari tertinggi tiga minggu, mengangkat daya tarik logam emas.

Di pasar spot emas naik 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.869,45 dolar AS per ounce pada pukul 00.46 GMT, setelah mencapai puncak baru selama lima bulan pada Rabu (16/11/2021).

Emas berjangka AS naik 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.871,50 dolar AS per ounce.

Dolar turun 0,1 persen, menarik diri dari level tertinggi16-bulan pada Rabu (16/11/2021). Dolar yang lebih lemah mengurangi harga emas bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang jadi acuan sedikit naik pada Kamis tetapi mundur dari level tertinggi tiga minggu di sesi sebelumnya, menurunkan peluang kerugian memegan emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans pada Rabu (16/11/2021) menegaskan kembali bahwa diperlukan waktu hingga pertengahan tahun depan untuk menyelesaikan penghentian program pembelian obligasi Fed, bahkan ketika bank sentral memeriksa untuk melihat apakah inflasi yang tinggi surut seperti yang dia perkirakan.

Inflasi Inggris telah mencapai level tertinggi 10 tahun karena tagihan energi rumah tangga meroket, memperkuat ekspektasi bank sentral Inggris akan menaikkan suku bunga pada Desember.

Bank Sentral Eropa (ECB) harus siap mengendalikan inflasi di zona euro jika terbukti lebih tahan lama dari perkiraan, kata anggota dewan ECB Isabel Schnabel.

Kenaikan suku bunga akan mengurangi daya tarik emas karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan potensi kerugian memegang logam mulia tanpa bunga.

Logam mulia lainnya, perak di pasar spot perak naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 25,11 dolar AS per ounce.

Permintaan perak global akan naik menjadi 1,029 miliar ounce tahun ini, melebihi satu miliar ounce untuk pertama kalinya sejak 2015, kata Silver Institute dalam sebuah laporan.

Platinum naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.059,98 dolar AS per ounce dan paladium naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 2.193,69 dolar AS.

Baca juga: Wall Street berakhir lebih rendah, pengecer memicu ketakutan inflasi
Baca juga: Dolar ambil jeda dari reli, melayang tak jauh dari puncak 16 bulan
Baca juga: Minyak merosot ke terendah 6 minggu, kekhawatiran pasokan bangkit lagi

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021