• Beranda
  • Berita
  • Tumbuhkan rasa ingin tahu anak dengan eksperimen ini

Tumbuhkan rasa ingin tahu anak dengan eksperimen ini

18 November 2021 15:37 WIB
Tumbuhkan rasa ingin tahu anak dengan eksperimen ini
Ilustrasi - Percobaan sains "lampu lava" dengan anak. ANTARA/HO-3M Indonesia.
Orang tua, wali maupun guru berperan penting untuk menjelaskan ilmu pengetahuan yang terdapat di balik setiap kegiatan kecil yang menyenangkan dan mengisi pikiran mereka dengan ilmu pengetahuan.

Hal ini juga membantu memelihara rasa ingin tahu anak ketika mereka mencari jawaban atas pertanyaan-pernyataan tentang dunia, meskipun saat ini mereka hanya di rumah saja karena pandemi.

Baca juga: Anak rentan stres ketika terpapar tontonan yang tidak sesuai

Guna memastikan bahwa apresiasi terhadap ilmu pengetahuan tetap tinggi, kita perlu terus menumbuhkan rasa ingin tahu dan mendorong anak-anak kita untuk membebaskan jiwa ilmuwan mereka.

Melalui lima percobaan yang mudah dilakukan di rumah ini, Anda dapat membantu berkontribusi pada pertumbuhan STEM dengan merangsang daya pikir anak Anda dengan cara yang menyenangkan pada setiap prosesnya.

Pastikan untuk terlebih dahulu menguji eksperimen ini sendiri, sebelum mencobanya dengan ilmuwan kecil Anda karena kegiatan berikut ini memerlukan pengawasan orang tua.

Membuat lampu lava sendiri

Bahan yang dibutuhkan: Gelas bening atau stoples, air, minyak sayur atau mineral, pewarna makanan, tablet natrium bikarbonat, dan senter (opsional).

Ikuti langkah-langkah berikut untuk membuat lampu lava DIY Anda sendiri:

1. Isi seperempat gelas bening dengan air dan tambahkan beberapa tetes pewarna makanan sesuai selera kemudian isi sisa gelas dengan minyak (jangan sampai penuh).
2. Pecahkan tablet natrium bikarbonat menjadi potongan kecil dan masukkan salah satu potongan tersebut ke dalam gelas. Perhatikan apa yang terjadi.
3. Tempatkan gelas di atas senter besar, matikan lampu di ruangan dan masukkan tablet natrium bikarbonat lainnya. Dan lampu lava buatan Anda sendiri pun sudah jadi.
4. Ajak anak Anda untuk mengaduk dan mengocok lampu lava tersebut untuk melihat efeknya!

Saat Anda memasukkan tablet natrium bikarbonat ke dalam gelas, tablet itu langsung meresap ke dalam minyak tanpa terjadi reaksi kimia. Ketika tablet menyentuh air, reaksi kimia terjadi dengan melepaskan gelembung gas karbon dioksida.

Gelembung-gelembung ini tidak lebih padat dibandingkan air atau minyak, sehingga gelembung tersebut mengapung ke atas namun gelembung tersebut “menempel” pada air, menyeret beberapa tetesan air ikut ke permukaan bersama gelembung tersebut.

Saat mencapai permukaan, gelembung gas meletus dan tetesan air tenggelam kembali ke dasar sehingga menciptakan efek lampu lava.

Baca juga: Ajarkan empati pada anak lewat bermain dan berbagi

Baca juga: "Nayz Planting" wujudkan gaya hidup sehat ramah lingkungan

Baca juga: Kidzania gandeng BRI buka "Bank of Kidzania"

 

Kembang api cair

Bahan-bahan yang dibutuhkan: Mangkuk atau piring, susu, pewarna makanan, kapas dan sabun cair.

Berikut adalah cara membuat beberapa pola warna-warni hanya dengan satu tetes sabun:
Ilustrasi percobaan sains "kembang api cair". (ANTARA/ Ho 3M Indonesia)


1. Isi setengah mangkuk dengan susu sebelum meneteskan 3-4 tetes pewarna makanan di bagian tengahnya. Anda dapat menggunakan beberapa warna untuk hasil akhir yang lebih berwarna-warni.
2. Rendam salah satu ujung kapas dengan sabun cair.
3. Letakkan kapas secara hati-hati di tengah pewarna makanan dan perhatikan bagaimana warnanya akan menyebar. Jangan mencampur atau mengaduk, cukup pehatikan saja apa yang terjadi.
4. Coba pindahkan kapas ke berbagai bagian mangkuk lainnya dan lihat apa yang terjadi pada pola pewarna makanan tersebut.

Mengapa pewarna makanan bergerak menjauhi kapas? Hal ini dikarenakan susu memiliki kandungan lemak dan air di dalamnya, dan lemak tidak larut dalam air. Sementara itu, sabun terbuat dari molekul khusus yang dapat berinteraksi dengan lemak dan air. Sehingga, ketika sabun bertemu dengan molekul lemak dalam susu, hal itu memungkinkan molekul lemak larut di dalam air dan bergerak berpindah-pindah.

Molekul sabun mencari molekul lemak untuk bersatu, dan saat kedua molekul ini bergerak melalui susu, mereka mendorong pewarna makanan ke sekitarnya. Pada akhirnya pergerakan ini berhenti karena semua molekul sabun bertemu dengan molekul lemak untuk bersatu, dan molekul-molekul ini tidak perlu berpindah-pindah lagi.

Inilah sebabnya mengapa sabun cuci piring sangat efektif menghilangkan lemak dan minyak dari piring. Molekul sabun yang menempel pada molekul lemak, membuat kedua molekul ini lebih mudah larut dalam air, sehingga bisa langsung dicuci.


Baca juga: IPEKA gelar pameran pendidikan virtual

Baca juga: Orangtua harus "kepo", kata Mona Ratuliu

Baca juga: Pemainan ideal bagi anak adalah yang bersifat aktif


Membangun menara dengan marshmallow

Bahan-bahan yang dibutuhkan: Sekotak spaghetti mentah, sekantong marshmallow dan penggaris atau pita pengukur
Ilustrasi percobaan sains "menara marshmallow". (ANTARA/ Ho 3M Indonesia)


Sebelum kita mulai, mari kita bayangkan bagaimana kita harus membangun sebuah menara agar stabil dan kokoh. Biarkan kreativitas Anda berkembang saat anda mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

1. Cari tempat yang bersih untuk melakukan eksperimen.
2. Gunakan marshmallow sebagai sambungan, dan spageti sebagai balok, cobalah untuk membangun menara tertinggi yang Anda bisa.
3. Setelah selesai, gunakan penggaris atau pita pengukur untuk mengukur ketinggian struktur bangunan Anda.

Bereksperimen dengan berbagai jenis struktur dan bangunan, Anda akan mengamati bahwa menara yang paling efektif memiliki dasar yang lebar dan kokoh, dan menggunakan segitiga dan piramida sebagai struktur pendukung.

Segitiga adalah struktur yang bagus karena merupakan satu-satunya bentuk di mana Anda tidak dapat mengubah sudut yang membentuk sisi-sisinya tanpa mengubah panjang sisinya. Hal ini membuat segitiga sangat kokoh dan mampu menopang berbagai hal dengan baik. Memiliki pondasi yang lebar membuat menara menjadi sangat stabil dan memungkinkan distribusi bobot yang lebih baik.

Temukan eksperimen lain yang dibagikan ilmuwan 3M dengan menonton video di halaman web Science at Home. Semoga eksperimen ini dapat membantu menginspirasi anak Anda dan membakar semangat mereka terhadap ilmu pengetahuan dan belajar.


Baca juga: Pahami "digital parenting" demi lindungi anak dari "cyberbullying"

Baca juga: 5 kiat bagi orang tua bantu anak siap hadapi PTM

Baca juga: Tidur cukup hingga jaga aktivitas fisik agar anak tumbuh optimal

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021