Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) ditutup 0,30 persen atau 89,67 persen lebih rendah menjadi 29.598,66 poin, tetapi memangkas sebagian besar kerugiannya setelah harian bisnis Nikkei melaporkan paket stimulus ekonomi Jepang kemungkinan akan melibatkan pengeluaran fiskal sekitar 55,7 triliun yen (488 miliar dolar AS).
Angka itu jauh di atas ekspektasi pasar 30-40 triliun yen, meskipun para analis memperingatkan bahwa banyak investor perlu melihat apa yang pemerintah rencanakan untuk dibelanjakan.
“Yang penting isinya. Jika ada elemen yang dapat ditafsirkan sebagai bagian dari strategi pertumbuhan, itu akan positif bagi pasar saham. Tetapi jika tidak, akan ada dorongan terbatas,” kata Kepala Strategi Ekuitas NLI Research Institute, Shingo Ide.
Sementara itu Indeks Topix yang lebih luas turun 0,14 persen atau 2,82 persen menjadi ditutup pada 2.035,52 poin.
Harian Nikkei melaporkan paket stimulus Kishida akan secara resmi disetujui oleh kabinet pada Jumat (19/11/2021).
Baca juga: Saham Jepang melemah setelah kekhawatiran inflasi pukul ekuitas global
Sebelum laporan Nikkei keluar, pasar memiliki nada lembut setelah saham-saham AS berakhir lebih rendah semalam, dibatasi oleh kekhawatiran Federal Reserve AS mungkin harus menaikkan suku bunga lebih agresif di masa depan untuk menjinakkan inflasi.
Saham-saham siklikal seperti pelayaran dan pembuat baja termasuk di antara pencetak kerugian terbesar.
Indeks transportasi laut TSE kehilangan 4,0 persen, dengan Kawasaki Kisen tenggelam 7,2 persen dan Nippon Yusen anjlok 4,4 persen.
Pembuat baja merosot 1,0 persen, dengan pemimpin industri Nippon Steel kehilangan 1,9 persen.
Saham-saham terkait minyak juga terpukul karena harga minyak mentah turun setelah laporan Reuters bahwa Amerika Serikat meminta konsumen minyak utama seperti China dan Jepang untuk mempertimbangkan pelepasan cadangan minyak yang terkoordinasi.
Inpex terpuruk 7,1 persen sementara Idemitsu Kosan anjlok 3,6 persen.
Eisai merosot 9,0 persen setelah panel Badan Obat Eropa memberikan suara menentang persetujuan obat Alzheimer yang dikembangkan oleh pembuat obat Jepang itu bersama Biogen Inc.
Baca juga: Saham Jepang jatuh terseret kekhawatiran kenaikan biaya, pelemahan yen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021