"Kabupaten Bogor bisa menjadi contoh untuk daerah lain, dan desa-desa di Kabupaten Bogor bisa menjadi contoh bagi desa-desa di seluruh Indonesia," ungkap Abdul Halim dalam acara Indonesia Forward yang disiarkan secara langsung oleh CNN Indonesia di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, program bantuan keuangan desa tersebut merupakan langkah tepat untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur pada ruang lingkup terkecil, yakni tingkat desa.
Ia mengaku akan memamerkan konsep tersebut kepada pemerintah daerah lain, agar mencontoh dan memodifikasi sesuai kebutuhan daerah masing-masing.
"Saya mohon dengan sangat Bupati Bogor dapat mengakomodasi ketika banyak desa atau kabupaten lain yang datang ke Kabupaten Bogor untuk meniru konsep ini," ujarnya.
Abdul Halim menyebutkan bahwa pendampingan bupati pada pemerintahan desa di setiap kabupaten dibutuhkan, termasuk dalam merumuskan perencanaan, sehingga program-program di desa dapat selaras dengan pembangunan nasional.
Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan bahwa program Samisade menjadi andalan dalam menyelesaikan persoalan infrastruktur. Pelaksanaannya dsecara padat karya, karena salah satu dari strategi pemulihan ekonomi dari dampak pandemi.
“Samisade ini dilaksanakannya harus dengan perencanaan desa. Artinya ada musyawarah desa terlebih dahulu," kata Ade Yasin.
Tahun ini Pemkab Bogor telah menganggarkan Rp318,5 miliar dari APBD Kabupaten Bogor untuk program Samisade 356 desa guna menstimulasi pembangunan infrastruktur desa.
"Jadi desa serentak membangun, dengan begitu Indeks Desa Membangun kita nanti akan tinggi. Mudah-mudahan indeks kepuasaan masyarakat meningkat, ekonomi menjadi tinggi, karena dampak Samisade ini luar biasa," ujarnya.
Pada 2022 Pemkab Bogor kembali menganggarkan program Samisade dengan nilai yang lebih besar, yakni Rp392 miliar. Angka tersebut mendominasi program pemulihan ekonomi yang secara keseluruhan dianggarkan senilai Rp520 miliar.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021