Unggulan teratas berjuluk Minions ini menang dengan skor tipis 22-20, 21-17 setelah berusaha keras menghentikan keuletan serangan juniornya.
"Mereka bermain sangat baik, kami dari awal tertekan terus. Poinnya sempat banyak tertinggal di set pertama, skor juga ketat terus. Tapi bersyukur kami masih diberi kemenangan," kata Marcus setelah pertandingan usai.
Marcus menilai, permainan Pram/Yere memberikan ketegangan selama pertandingan yang berjalan 42 menit. Meski di level pelapis, namun Marcus melihat kualitas permainan Pram/Yere mengalami peningkatan pesat.
Baca juga: Hafiz/Gloria tampil memukau meski dikandaskan Jepang di delapan besar
Dalam kesempatan yang sama, Pramudya mengatakan bahwa kekalahannya hari ini karena sempat kehilangan fokus sehingga dimanfaatkan Minions untuk balik menekan.
Pada gim pertama saat mereka mengantongi keunggulan, Minions bisa merebut dominasi permainan dengan memainkan ritme yang agak lambat.
"Kalau dari segi teknis kami harus lebih sabar dan jangan terburu-buru. Awalnya kami sempat unggul, tapi karena fokusnya kendur jadi bisa ditekan balik," kata Pram menjelaskan soal laganya.
Selain itu, faktor tenaga juga menjadi salah satu penyebab kekalahan ganda putra peringkat 34 ini saat melawan seniornya.
"Tadi tidak ada pelatih karena sesama Indonesia, sehingga kami tidak dapat masukan. Lalu karena levelnya mereka sudah senior, jadi dari aspek tenaga juga beda. Kami harus meningkatkan fisik lagi," kata Pram.
Baca juga: Chou Tien Chen bertemu Momota di semifinal Indonesia Masters
Baca juga: Merah Putih cuma kirim empat wakil ke perempat final Indonesia Masters
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021