Unggahan yang muncul pada 20 Oktober 2021 itu menyebut robot-robot akan memaksa orang untuk melakukan vaksinasi booster.
Akun Young-hee bahkan menyebut robot itu akan segera menembak mati orang-orang yang menolak disuntik vaksin.
Berikut narasi yang disematkan akun Young-hee dalam Facebook, setelah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:
"Suntikan booster robot. Jika kamu menolak vaksin, (robot) itu akan langsung menembak mati kamu. Pasukan robot telah menyebar ke seluruh Amerika Serikat dan dunia."
Namun, benarkah terdapat robot yang memaksa seseorang untuk suntik vaksin COVID-19?
Penjelasan:
Mengacu laporan pemeriksa fakta AFP, unggahan video yang menampilkan robot menyuntik vaksin COVID-19 kepada manusia merupakan konten rekayasa yang dibuat seorang warga China bernama Lin Gao-qing.
Unggahan yang semula muncul di halaman QQ.com pada 30 Mei 2021 itu menampilkan robot berkaki empat di lorong apartemen.
"Tidak perlu mengantre lagi, ini akan mengurangi keperluan untuk keluar dan menuju pertemuan," demikian keterangan yang disematkan Gao-qing dalam unggahan itu.
Selain video rekayasa yang menampilkan robot menyuntik manusia, Gao-qing juga menampilkan konten rekayasa lain di situs yang sama.
Sementara, foto-foto robot yang disematkan oleh akun Kim Young-hee dalam unggahan Facebook tidak terkait sama sekali dengan vaksinasi COVID-19 di negara mana pun.
Klaim: Robot akan vaksinasi COVID-19 secara paksa kepada manusia
Rating: Salah/Hoaks
Cek fakta: Hoaks! Pemerintah gelar vaksin paksa pada Februari 2022
Baca juga: Otten Coffee hadirkan robot barista
Baca juga: Amazon kenalkan robot asisten rumah "Astro"
Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2021