"Tampung air bersih terlebih dahulu sebagai langkah antisipasi apabila terjadi gangguan pengaliran," ungkap Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Abdul Somad di Cibinong, Bogor, Jumat.
Menurutnya, tingginya curah hujan dapat mengganggu aktivitas produksi air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Perumda Air Minum Tirta Kahuripan. Pasalnya, air sungai yang keruh dapat merusak pompa intake atau penyedot air baku.
Maka, ketika tingkat kekeruhan air sudah mencapai angka lebih dari 5.000 NTU, produksi air Perumda Air Minum Tirta Kahuripan akan dihentikan sementara, terlebih ketika air baku sudah bercampur dengan lumpur, pasir, dan material lainnya.
Baca juga: Mutu air Sungai Ciliwung disebut layak sebagai bahan baku air minum
Abdul Somad menyebutkan, dalam menghadapi situasi ini pihaknya menyiapkan pengaturan pendistribusian air dengan mengawasi produksi air di instalasi pengolahan air agar pengaliran ke pelanggan tidak terganggu.
Sebagai langkah antisipasi, ia menyiagakan petugas operator untuk membersihkan sampah dan lumpur di setiap pompa penyedot air baku atau instalasi pengolahan air.
"Instalasi pengolahan air kami ada di Sungai Cianten sebagai sumber air dari Cabang Pelayanan Leuwiliang, Sungai Ciliwung sebagai sumber air dari Cabang Pelayanan Kedung Halang dan Cabang Pelayanan Cibinong," kata Abdul Somad.
Kemudian, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Bendungan Katulampa agar selalu melaporkan tingkat ketinggian air Sungai Ciliwung, sehingga ada antisipasi untuk mengisi penuh tangki penampung air atau buffer reservoir saat curah hujan tinggi.
Ia mengatakan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan juga telah menyiapkan armada mobil tangki untuk pendistribusian bantuan air bersih. Masyarakat bisa menghubungi pusat panggilan dengan nomor 1500-412 atau datang kantor cabang pelayanan terdekat untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Baca juga: BMKG: Waspadai peningkatan curah hujan berpotensi bencana
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021