Iran mengecam sanksi baru AS terhadap enam warga dan satu perusahaan Iran di balik "dalih palsu" tersebut.
"Republik Islam Iran mengutuk sanksi-sanksi baru AS yang meneruskan kebijakan tekanan maksimum (mantan presiden AS Donald) Trump yang gagal, yang merupakan tindakan tidak sah dan putus asa," kata Khatibzadeh seperti dikutip oleh sebuah laporan di situs Kemenlu Iran.
Sambil menyebut tudingan AS tidak berdasar, Khatibzadeh menambahkan bahwa pemerintah AS mempunyai sejarah panjang intervensi di negara lain dalam berbagai wujud untuk mengecoh opini publik.
Pada Kamis (18/11) Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap enam individu dan satu perusahaan siber Iran atas apa yang disebutnya sebagai "upaya memengaruhi" pemilu presiden AS 2020.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Sekjen PBB desak AS hapus sanksi Iran seperti kesepakatan pada 2015
Baca juga: Iran tolak hentikan pengayaan uranium sebelum AS cabut semua sanksi
Iran buka pabrik produksi rudal pertahanan udara dan propelan padat hibrida
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021