pada akhirnya akan berdampak pada penurunan jumlah kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan efektifitas pembangunan desa
Gubernur Jambi Al Haris berharap program desa cerdas (smart village) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di Provinsi Jambi dapat berdampak pada kemajuan desa di daerah itu.
“Saya berharap setelah program "smart village" diterapkan secara maksimal pada desa dapat berdampak pada kemajuan desa, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan menghasilkan sumber daya manusia yang inovatif melalui digitalisasi,” kata Gubernur Jambi Al Haris saat menerima kunjungan Kepala Pusat Pengembangan Daya saing (Pusdaing) Kemendesa (PDTT) di Jambi, Sabtu.
Pernyataan tersebut disampaikan Al Haris karena Provinsi Jambi terpilih sebagai daerah penerapan program desa cerdas yang merupakan bagian kegiatan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD).
Kepala Pusat Pengembangan Daya saing (Pusdaing) Kemendesa (PDTT) Helmiati mengatakan P3PD merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas institusional serta akuntabilitas desa melalui peluncuran sistem baru berbasis teknologi.
“Penguatan kapasitas dan akuntabilitas, desa diharapkan dapat meningkatkan kualitas penggunaan Dana Desa yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan jumlah kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan efektifitas pembangunan desa,” kata Helmiati.
Helmiati menjelaskan Kementerian Desa PDTT dalam P3PD fokus pada penguatan pemberdayaan masyarakat, akuntabilitas sosial, dan solusi pembangunan berbasis lokal. Desa Cerdas (Smart Village) adalah konsep pendekatan pembangunan yang mendorong desa untuk melakukan transformasi pemanfaatan teknologi.
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dasar serta pembangunan desa berbasis pemberdayaan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan melalui peningkatan sumber daya manusia dalam pemanfaatan teknologi secara efektif untuk mendorong terciptanya solusi pembangunan lokal yang inovatif.
Serta terbangunnya jejaring desa cerdas yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan secara berkelanjutan untuk mendorong tercapai-nya tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Pencapaian SDGs di level nasional tidak dapat dilepaskan dari peranan di level mikro, yaitu desa. Jumlah desa yang berkisar 74.961desa menjadi bukti bahwa kekuatan desa sangat patut dipertimbangkan dalam menyumbang kemajuan Indonesia,” kata Helmiati.
Baca juga: Mendes: Pengembangan smart village tidak boleh gerus kearifan lokal
Baca juga: Kemendes: Smart village kunci mempercepat pembangunan desa
Baca juga: "Desa Cerdas" tingkatkan aktivitas ekonomi di desa, kata Mendes PDTT
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021