• Beranda
  • Berita
  • Balai Arkeologi Temukan Dua Situs Penguburan Prasejarah Papua

Balai Arkeologi Temukan Dua Situs Penguburan Prasejarah Papua

11 April 2011 06:17 WIB
Balai Arkeologi Temukan Dua Situs Penguburan Prasejarah Papua
Ilustrasi Penemuan situs bersejarah(ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO)
Jayapura (ANTARA News) - Balai Arkeologi Jayapura menemukan dua situs penguburan prasejarah di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Peneliti Balai Arkeologi Jayapura, Rini Maryone, di Jayapura, Senin, mengatakan, dua situs penguburan tersebut ditemukan di Kampung Kabiding, Distrik Oksibil dan di Kampung Wanbakon, Distrik Serambakon.

"Penemuan ini jelas sangat menarik, karena dengan ditemukannya dua situs penguburan itu menunjukan, adanya perbedaan tradisi di daerah pegunungan," katanya.

Dia menilai, tradisi penguburan prasejarah di dalam gua pada suku-suku di Kabupaten Pegunungan Bintang sangat berbeda dengan tradisi penguburan di daerah Pegunungan Tengah lainnya. Misalnya di daerah Wamena pada Suku Dani dan di daerah Tolikara dimana mereka mengenal tradisi pembakaran mayat.

Dalam penelitian tersebut ditemukan juga jenis alat batu yang terdiri dari alat serpih, kapak persegi dan alat serut yang ditemukan di dalam gua dan di luar gua.

"Jika dilihat dari jenis alat yang ditemukan menggambarkan tradisi prasejarah berburu dan meramu," paparnya.

Selain dua situs penguburan, ujarnya, Balai Arkeologi juga berhasil menemukan satu situs gua prasejarah yang berkaitan dengan pemujaan di Kampung Okmakok, Distrik Oksibil.

Menurut ia, penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian lanjutan di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Menanggapi hal itu, Dirinya berharap, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pegunungan Bintang dapat mengembangkan situs-situs tersebut sebagai objek pariwisata.

"Situs yang ditemukan jelas memiliki nilai budaya yang sangat tinggi dan layak dijadikan objek wisata. Untuk itu, sangat diharapkan masyarakat yang tinggal di sekitar situs dapat menjaga dan melestarikan situs tersebut", kata Rini Maryone.(ALX/K004)


Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011