• Beranda
  • Berita
  • Dispar sebut Kota Lama Kesawan destinasi wisata baru di Medan

Dispar sebut Kota Lama Kesawan destinasi wisata baru di Medan

21 November 2021 00:27 WIB
Dispar sebut Kota Lama Kesawan destinasi wisata baru di Medan
Gedung Warenhuis merupakan supermarket pertama 1916 di Kota Lama Kesawan, Medan, Sumut. ANTARA/HO-Diskominfo Kota Medan

Revitalisasi ini akan menciptakan destinasi wisata baru yang terintegrasi Kota Tua di Medan.

Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan menyebut, bahwa Kota Lama Kesawan kian menjelma menjadi destinasi wisata baru yang menawarkan bangunan kuno sebagai warisan sejarah bagi pelancong di Kota Medan, Sumatera Utara.

"Revitalisasi ini akan menciptakan destinasi wisata baru yang terintegrasi Kota Tua. Ada daya tarik 'heritage' dan potensi seni budaya," ujar Kepala Dispar Kota Medan Agus Suriono, di Medan, Sabtu.

Multikulturalnya budaya masyarakat di Kota Lama Kesawan, ujar dia, setidaknya ada tiga bangunan tua saling berdekatan, yakni rumah saudagar Tjong A Fie berdiri 1900-an di Jalan Ahmad Yani, No.105.

Lalu, Masjid Lama, Gang Bengkok di Jalan Masjid yang dibangun di atas tanah wakaf Muhammad Ali alias Datuk Kesawan dengan dana pembangunan saudagar nonmuslim Tjong A Fie pada 1885 hingga selesai.

Terakhir, Gedung Warenhuis yang merupakan pusat perbelanjaan pertama di Kota Medan dibangun 1916 dan dibuka untuk umum di 1919 dengan peresmian dilakukan Wali Kota Medan pertama Daniel Baron Mackay.

"Sesuai instruksi Wali Kota Medan Bapak Bobby Nasution, Kota Lama Kesawan akan disulap menjadi lebih baik melalui revitalisasi yang dilakukan awal 2022," katanya pula.

Ragam kuliner sebagai salah satu produk heterogen masyarakat Kota Medan bisa menjadi potensi yang dikembangkan Kota Lama Kesawan seiring dengan "branding" baru Kota Medan sebagai "The Kitchen of Asia".

"Keanekaragaman dan cita rasa kuliner Medan yang terdiri dari hampir seluruh makanan Asia ada di Kota Medan," kata Agus pula.
Baca juga: Pemkot Medan benahi kota tua demi tarik minat wisatawan

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021