Di dampingi Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Kepala BNPB meninjau posko pengungsian korban banjir di Jalan Arut, GOR KONI, dan Pasar Kahayan.
"Selain melihat kondisi masyarakat juga untuk memastikan sarana dan prasarana di posko pengungsian lengkap," kata Suharyanto.
"Kita lihat kebutuhan pangan pengungsi terpenuhi. Makanan yang dibagikan juga baru. Untuk kebutuhan logistik dan sandang juga aman," katanya.
Suharyanto mengatakan bahwa banjir yang melanda wilayah Palangka Raya sudah mulai surut, namun dia mengimbau warga tetap waspada mengingat banjir bisa datang kembali saat hujan deras turun.
"Yang perlu dilaksanakan adalah antisipasi ke depan. Dari dialog, penyebab banjir seperti curah hujan, para korban juga tinggal di daerah rendah yang sejajar sungai, dan juga ada kemungkinan kerusakan lingkungan di hulu," katanya.
Dia mengemukakan bahwa pemerintah perlu melakukan penelitian komprehensif untuk mengetahui penyebab banjir di Kota Palangka Raya, termasuk dampak kerusakan lingkungan terhadap risiko banjir di wilayah itu.
"Kami dari BNPB juga akan turunkan tim untuk mengetahui secara pasti penyebabnya. Jika sudah, maka akan dijadikan rekomendasi penanganan dan solusi jangka panjang," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin berharap pemerintah pusat membantu penanggulangan banjir di wilayahnya.
"Kita berharap ada langkah komprehensif dalam penanganan jangka panjang sehingga bencana banjir tak terjadi lagi di masa mendatang," katanya.
Baca juga:
31.013 warga di Palangka Raya terdampak banjir
90 hektare lahan pertanian di Palangka Raya terdampak banjir
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021