Ia menjelaskan bahwa penangkapan bandar narkoba dilakukan di "rest area" KM 208 Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (21/11) sekitar pukul 06.00 WIB.
Kejadian berawal saat jajaran Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat hendak melakukan penangkapan. Namun, tersangka curiga saat melakukan transaksi kepada petugas yang sedang melakukan penyamaran.
"Pada saat penangkapan, ternyata pelaku ada yang di dalam mobil. Akhirnya pelaku lari masuk ke mobil pada saat melihat anggota di depannya, langsung ditabrak," kata Panjiyoga saat ditemui di RS Carolus Salemba, Jakarta Pusat, Senin.
Ia menuturkan, dua anggota Satres Narkoba Polrestro Jakarta Pusat (Jakpus) ditabrak. Salah satunya Iptu JM yang mengalami patah tulang di bagian kaki kiri, sedangkan anggota lainnya mengalami luka ringan.
Baca juga: Seorang polisi ditabrak bandar narkoba saat pengejaran di Cirebon
Baca juga: Begal tewaskan karyawati Basarnas gelar pesta narkoba sebelum beraksi
Polisi sudah mengidentifikasi dua bandar narkoba yang saat ini masih dalam pengejaran.
"Mohon doanya. Tim masih bergerak," kata dia.
Namun demikian, barang bukti jenis sabu total seberat 35 kilogram atau senilai Rp53 miliar berhasil diamankan.
Saat ini, Iptu JM masih dirawat di RS Carolus Salemba, Jakarta Pusat, dan telah menjalani operasi pada Senin pagi.
Adapun bandar narkoba diduga akan memasok barang haram tersebut ke wilayah DKI Jakarta.
Pengejaran bandar narkoba ini berawal dari pengungkapan kasus begal yang menimpa karyawati Basarnas hingga meninggal dunia pada 22 Oktober lalu.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021