Rumah tanaman obat keluarga Makrifah Herbal binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meraih penghargaan Produktivitas Paramakarya 2021 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk kategori perusahaan kecil dan menengah.Peningkatan produktivitas dan pengembangan sektor usaha merupakan sasaran utama pembinaan Pupuk Kaltim bagi UMKM, agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
"Peningkatan produktivitas dan pengembangan sektor usaha merupakan sasaran utama pembinaan Pupuk Kaltim bagi UMKM, agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," kata Vice President Corporate Social and Responsibility (CSR) Pupuk Kaltim Anggono Wijaya, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Anggono, Makrifah Herbal adalah satu dari 34 perusahaan penerima Paramakarya di Indonesia, yang terbagi dalam 22 perusahaan kecil dan 12 perusahaan menengah dari 24 provinsi.
Usaha binaan Pupuk Kaltim itu mampu meningkatkan produktivitas usaha dalam 3 tahun terakhir, sekaligus menjadi usaha kecil pertama di Bontang yang berhasil meraih penghargaan tersebut.
"Pupuk Kaltim melakukan pendampingan rutin dengan berbagai pelatihan dan penguatan kapasitas kelompok telah menciptakan beragam peluang baru dari bahan baku tanaman obat, sebagai bisnis potensial yang menjanjikan. Pencapaian Makrifah Herbal menjadi kebanggaan bagi kami, karena terus menunjukkan produktivitas di tengah pandemi COVID-19, bahkan mampu mengembangkan berbagai peluang usaha baru,” kata Anggono.
Ia pun berharap semangat dan keberhasilan Makrifah Herbal bisa diikuti mitra binaan lainnya, sehingga sektor UMKM kita semakin berdaya dan produktif di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga: 2 mitra binaan Pupuk Kaltim raih sertifikasi pangan SNI
Makrifah Herbal mendapat penghargaan Produktivitas Paramakarya 2021 yang diserahkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang didampingi Menaker Ida Fauziah.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pandemi COVID-19 telah memaksa pelaku usaha melakukan berbagai penyesuaian, untuk mengatasi beratnya tantangan mempertahankan produktivitas. Wapres menilai, kelincahan dan adaptif dalam menghadapi perubahan adalah faktor penentu keberhasilan usaha mempertahankan produktivitas.
“Pandemi menyadarkan kita bahwa kolaborasi dan kerja sama sangat menentukan keberhasilan untuk mencapai tujuan, termasuk dalam hal produktivitas. Prestasi yang diraih hari ini patut dibanggakan, agar menjadi motivasi bagi perusahaan lain untuk terus berkarya dalam menghadapi tantangan,” ujar Wapres.
Sementara itu pimpinan Makrifah Herbal, Hasma, mengatakan penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan produktivitas usaha di bidang budi daya Tanaman Obat Keluarga (Toga), dengan produk turunan berbagai jenis minyak herbal seperti minyak urut, minyak kemiri, VCO, teh herbal, lulur tradisional, bibit toga, hingga jasa eduwisata dan spa.
Sejak menjadi binaan Pupuk Kaltim pada 2016 Makrifah Herbal terus bertransformasi dengan berbagai pengembangan, hingga mampu mengakomodasi 25 anggota di seluruh unit usaha.
Permintaan tak hanya datang dari lokal Bontang, tapi juga regional Kaltim dan daerah lainnya. Bahkan pada 2021, Makrifah Herbal menginisiasi terbentuknya Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Borneo Skill Sinergy dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bontang Herbal Course, yang mencakup 14 program pengembangan di bidang tanaman obat dan pemberdayaan masyarakat.
Baca juga: PKT komitmen dukung pengembangan UMKM di Kaltim
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021