"Khusus bagi warga di sekitar jalur kali memang perlu kewaspadaan tinggi karena beberapa jalur kali yang sebelumnya sudah dinormalisasi telah tertutup material banjir lahar dingin (lahar hujan, red.)," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan ancaman bencana banjir lahar hujan dari Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata dan langkah mitigasi yang perlu dilakukan masyarakat.
Thomas Ola mengatakan banjir lahar hujan pada Jumat (12/11) membawa material yang menutup sejumlah jalur kali, seperti di Desa Aulesa, Desa Amakaka, serta antara Desa Lamagute dan Desa Napasabok.
"Jalur-jalur kali ini sudah dinormalisasi bahkan di Desa Amakaka itu sudah cukup bagus tetapi ternyata kondisinya tidak bisa lagi karena tertutup material banjir," katanya.
Baca juga: Gunung Ili Lewotolok di Lembata kembali erupsi
Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat di daerah rawan bencana ini agar meningkatkan kewaspadaan karena ketika terjadi banjir lahar hujan lagi maka bisa masuk ke area pemukiman.
Berdasarkan informasi dari petugas Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok, kata dia, banjir lahar hujan berpotensi terjadi lagi pada hari-hari ke depan ketika terjadi hujan yang berlangsung lama dengan intensitas tinggi.
Lebih lanjut Thomas Ola mengatakan pemerintahannya telah mengambil langkah antisipasi berupa evakuasi warga Desa Lamawolo dan Desa Waimatan yang saat ini menempati hunian-hunian sementara di Kota Lewoleba.
Selain itu, meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, dan tim untuk siaga di tempat agar jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk memobilisasi masyarakat, maka siap melakukannya.
"Untuk masyarakat di daerah-daerah rawan bencana juga kita minta agar bersedia ketika kami mobilisasi ke tempat-tempat yang aman," katanya.
Baca juga: Hujan pasir akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok terjadi di lima desa
Baca juga: Warga di kaki gunung Ili Lewotolok diimbau waspadai lahar dingin
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021