"TPS 3R ini sebagai pola pendekatan pengelolaan sampah pada skala komunal atau kawasan dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana saat meresmikan TPS 3R Bina Lindung, Senin.
Ia menjelaskan, tempat pengolahan sampah yang menerapkan konsep pengurangan, penggunaan kembali, dan pendaurulangan sampah (Reduce, Reuse, Recycle/TPS) di kompleks Bina Lindung antara lain dilengkapi dengan tempat penampungan sampah residu serta pengepres sampah plastik dan kardus.
TPS 3R itu juga memiliki pencacah sampah organik, pengayak kompos matang, alat pengomposan menggunakan metode aerator bambu, kendaraan pengangkut sampah, alat pemilah sampah anorganik, alat daur ulang sampah, gudang, serta ruang kantor.
Selain untuk menyediakan sarana pengelolaan sampah berkualitas, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, Yayan menjelaskan, TPS 3R tersebut dibangun untuk mengurangi beban tempat pembuangan akhir sampah, meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah, serta meningkatkan kesadaran warga dalam mengelola sampah rumah tangga.
"Dengan pengelolaan sampah yang konsisten tentunya ada target dari kami yakni 30 persen penanganan sampah di hulu," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mujutahid Hidayat mengatakan bahwa keberadaan TPS 3R bisa mendorong masyarakat terlibat aktif dalam upaya pengelolaan sampah.
"Kami juga berharap ini dapat berkelanjutan, memberikan dampak yang baik, tentunya harus dijaga untuk keberlangsungan TPS 3R ini," kata dia.
Baca juga:
691 bank sampah Kota Bekasi "mati suri"
71 truk sampah Kota Bekasi rusak
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021