• Beranda
  • Berita
  • Penarikan stok lebih cepat, Barclays naikkan proyeksi harga minyak

Penarikan stok lebih cepat, Barclays naikkan proyeksi harga minyak

23 November 2021 17:30 WIB
Penarikan stok lebih cepat, Barclays naikkan proyeksi harga minyak
Foto Dokumen: Logo Barclays terlihat di depan grafik saham stok yang ditampilkan dalam ilustrasi ini yang diambil 21 Juni 2017. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi/Foto Dokumen
Barclays menaikkan proyeksi harga minyak 2022 pada Selasa, karena perusahaan memperkirakan penarikan persediaan yang lebih cepat dari harapan dan respons pasokan yang hati-hati untuk mengimbangi surplus moderat tahun depan.

Bank menaikkan perkiraan harga rata-rata 2022 masing-masing sebesar tiga dolar AS menjadi 80 dolar AS dan 77 dolar AS per barel untuk Brent dan West Texas Intermediate (WTI).

Harga minyak turun pada Selasa di tengah pembicaraan bahwa Amerika Serikat, Jepang dan India akan merilis cadangan minyak mentah untuk menjinakkan harga meskipun ada ancaman permintaan yang goyah karena kasus COVID-19 berkobar di Eropa.

Barclays memperkirakan defisit yang lebih kecil di kuartal keempat tahun ini akan berubah menjadi surplus sedikit lebih cepat di kuartal pertama 2022, dibandingkan dengan kuartal kedua 2022, tetapi mengatakan titik awal yang lebih rendah untuk peningkatan persediaan potensial tahun depan seharusnya lebih dari mengimbangi ini.

"Kami pikir Cadangan Minyak Strategis bukanlah sumber pasokan yang berkelanjutan dan efek dari intervensi pasar semacam itu hanya akan bersifat sementara," kata bank tersebut dalam sebuah catatan.

Amerika Serikat diperkirakan akan mengumumkan pinjaman minyak mentah dari persediaan daruratnya pada Selasa dalam upaya untuk menurunkan harga energi, sumber pemerintahan Biden yang mengetahui situasi tersebut mengatakan.

Barclays mengatakan lonjakan COVID-19 yang terus-menerus menimbulkan risiko signifikan terhadap prospeknya karena dapat membebani permintaan, meskipun OPEC+ kemungkinan akan memperlambat atau bahkan menghentikan pengurangan pembatasan pasokan yang sedang berlangsung sebagai tanggapan terhadap perlambatan material dalam permintaan.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+ awal bulan ini sepakat untuk tetap berpegang pada rencana untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 400.000 barel per hari (bph) mulai Desember.

Baca juga: Minyak jatuh di Asia di tengah kesepakatan pelepasan cadangan darurat
Baca juga: Dolar capai puncak 16-bulan, pasar perkiraan suku bunga AS naik 2022
Baca juga: Emas naik tipis di sesi Asia, pencalonan kembali Powell angkat dolar

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021