Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan investasi menjadi jangkar pemulihan ekonomi yang mengalami tekanan akibat pandemi COVID-19.Investasi menjadi jangkar pemulihan ekonomi, karena APBN semua negara juga sama, berat, defisit, semua defisit
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya pada acara peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021, di Jakarta, Rabu, yang disaksikan melalui tayangan virtual.
"Investasi menjadi jangkar pemulihan ekonomi, karena APBN semua negara juga sama, berat, defisit, semua defisit," jelas Presiden Jokowi.
Kepala Negara menyampaikan terkait urusan defisit ini semua negara memiliki kekhawatiran yang sama, yakni apabila defisit yang terjadi dikembalikan ke kondisi normal, akan terjadi tekanan kembali.
"Ini pandemi dampaknya betul-betul kemana-mana, ke semua titik ada semua. Bareng-bareng, bayangkan, puluhan ribu triliun di-rem bareng-bareng karena ingin kembali ke defisit yang normal kembali, ini juga mengkhawatirkan tapi belum ada kalkulasinya," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden : Pola "jadul" pelayanan investasi harus ditinggalkan
Presiden menekankan Indonesia tidak bisa terlalu fokus pada APBN, meskipun Menteri Keuangan Indonesia menurut presiden, sudah sangat berhati-hati dalam mengelola APBN.
"Oleh sebab itu yang di luar APBN ini harus digerakkan. Kembali lagi, investasi," jelasnya.
Pada kesempatan itu Presiden menyampaikan apresiasi kepada kementerian/lembaga, dan daerah yang menerima anugerah terkait investasi dan urusan perizinan. Dia mengingatkan kepada semua pihak untuk senantiasa memberikan pelayanan untuk mempermudah investor dalam berinvestasi.
"Artinya belum tentu kita layani dengan baik, itu investor akan datang. Apalagi tidak dilayani. Benar nggak? Dilayani saja belum tentu investor datang mau berinvestasi, apalagi tidak dilayani dengan baik," ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi: Masih ada Rp226 triliun anggaran belum terserap
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021