"Saya berharap kehadiran enam startup lulusan hari ini dapat semakin memperkuat ekosistem ekonomi digital Indonesia, menciptakan efek turunan yang produktif bagi pertumbuhan nasional yang akseleratif, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam siaran pers, Rabu.
Johnny mengatakan perusahaan rintisan digital merupakan salah satu kunci percepatan transformasi digital di Indonesia.
Dia menilai, diperlukan sinergi dan kolaborasi dari seluruh komponen bangsa untuk mendukung dan memperkuat tumbuh kembang ekosistem startup nasional.
"Program GVV Batch 4 X Sembrani Wira hari ini menjadi salah satu contoh dukungan dari ekosistem startup Indonesia untuk melahirkan startup berprestasi," ucap Johnny.
Country Manager Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan program GVV Batch 4 X Sembrani Wira merupakan bentuk komitmen Grab untuk konsisten mendorong perkembangan UMKM dan pertumbuhan ekonomi digital serta pemulihan ekonomi di Indonesia.
"Di tahun ini kami telah memilih enam startup yang terdiri dari latar belakang industri yang berbeda-beda sesuai dengan kriteria," kata Neneng seraya menyebut tema yang diangkat pada tahun ini yakni "Scaling Up Together: Empowering Startup, Supporting Microentrepreneurs".
Keenam perusahaan terpilih yang dinyatakan lulus yakni Cook Lab, Crewdible, Dagangan, iSeller, Majoo, dan Octopus.
Cook Lab merupakan platform penyedia makanan sehat siap masak dan siap saji yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan dari tiap penggunanya. Sedangkan Crewdible adalah platform gudang daring penyedia solusi layanan penyimpanan, pengemasan, dan pengiriman barang bagi UMKM.
Dagangan adalah platform social commerce untuk pendistribusian barang-barang sembako di wilayah pedesaan. Adapun iSeller adalah omnichannel platform yang menawarkan solusi bagi UMKM di Indonesia untuk berjualan dan bertransaksi secara daring maupun luring.
Selanjutnya, Majoo merupakan platform pengelolaan bisnis UMKM mulai dari pengelolaan penjualan, pelanggan, pembayaran, inventori, keuangan, karyawan, hingga pembiayaan usaha. Terakhir, Octopus merupakan platform logistik limbah daur ulang untuk memudahkan pengumpulan kemasan plastik bekas pakai.
"Selama 16 Minggu para startup finalis telah menjalani beragam aktivitas seperti workshop dengan berbagai topik yang menarik bagi para startup dan mentorship secara one on one bersama para ahli dari berbagai latar belakang," ujar Neneng.
Para perusahaan rintisan itu, kata dia, juga menjalani sesi uji coba ide atau produk baru mereka di dalam ekosistem Grab melalui pilot program. Terakhir, mereka mengikuti "Impact Day", di mana semua perusahaan rintisan berkesempatan melakukan pitching bisnis serta memiliki sesi networking dengan para venture capital.
Selama program berjalan, tiga perusahaan rintisan finalis berhasil mendapatkan pendanaan, mulai dari iSeller dengan pre-series B, Dagangan dengan series A, dan majoo dengan pre-series A.
Setelah lulus, keenam perusahaan rintisan tersebut memperoleh kesempatan untuk terus melanjutkan kolaborasi dengan layanan Grab, salah satunya dengan menyediakan layanan di Solusi Mitra GrabMerchant.
"Grab akan selalu berusaha untuk memberikan dampak positif melalui layanan dan solusi teknologi yang hadir di ekosistem kami," kata Neneng.
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja menambahkan bahwa keenam finalis finalis adalah perusahaan rintisan pilihan yang tidak hanya berpotensi besar di industri masing-masing, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan UMKM nasional.
"BRI Ventures sangat senang dapat menjadi bagian dalam program GVV Batch 4 X Sembrani Wira untuk memberikan dukungan dari segi jaringan, mentorship, dan juga akses terhadap pendanaan modal ventura bagi para finalis ini,' ucap Nicko.
Baca juga: LinkAja umumkan investasi dan kolaborasi strategis Grab
Baca juga: Grab Ventures Velocity kembali hadir, percepat pertumbuhan "startup"
Baca juga: Grab investasi Rp 3 triliun untuk startup Indonesia
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021