"Kami sudah mengusulkan ke Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), agar kegiatan kesenian dan kebudayaan Maluku yang bernuansa Islami bisa ditampilkan menjelang dan selama kegiatan MTQ berlangsung nanti," kata Kepala Disbudpar Maluku Florence Sahusilawane kepada ANTARA di Ambon, Jumat.
Ia menjelaskan, acara seni dan budaya Islam yang sedang mereka siapkan untuk digelar saat Maluku menjadi tuan rumah MTQ ke-XXIV, antara lain festival musik, parade hadrat dan toto buang, lomba taman indah, parade busana muslim dan lainnya.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan Balai Arkeologi Ambon untuk menyiapkan pameran yang berkaitan dengan arkeologi Islam," katanya.
Menurut Sahusilawane, pameran arkeologi direncanakan akan dilangsungkan di Kecamatan Leihitu, Kebupaten Maluku Tengah (Pulau Ambon), karena daerah tersebut memiliki banyak peninggalan sejarah Islam, salah satunya adalah masjid tua Wapauwe yang berdiri sekitar 1414 Masehi.
"Kecamatan Leihitu memiliki potensi pariwisata Islam yang cukup besar. Seperti peringatan hari tujuh Syawal yang digelar oleh Desa Mamala dan Morela setiap hari ketujuh Idul Fitri, dengan mengadakan festival `pukul manyapu`," katanya.
Ia menambahkan, festival yang telah menjadi agenda tahunan Disbudpar Maluku tersebut yang menceritakan tentang perjuangan masyarakat Leihitu dalam mengusir penjajah Belanda, telah menginspirasi seniman daerah Maluku untuk menciptakan tarian kontemporer "baku pukul manyapu".
"Tarian ini pernah mendapatkan penghargaan Penyaji Terbaik se-Indonesia pada Parade Tari Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), tahun 2009," kata Florence Sahusilawane.(*)
(T.KR-IVA/Z003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011