"Risiko dari berkembangnya daerah pariwisata dengan kunjungan yang meningkat adalah rentan terhadap ancaman yang dapat mengganggu keamanan, seperti peredaran narkoba maupun paham radikal," kata Asisten I Setda Lombok Tengah Lalu Wiraningsung, saat acara sosialisasi pencegahan narkotika, radikalisme dan terorisme di ruang rapat kantor bupati di Praya, Rabu.
Ia mengatakan, Lombok Tengah saat ini menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat dikagumi wisatawan dunia, sehingga secara kuantitas kunjungan akan meningkat seiring dengan perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan menjelang ajang MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika.
"Dengan adanya kegiatan ini kita bisa menarik benang merah tentang radikalisme dan terorisme, sehingga kita dapat melakukan tindakan pencegahan sejak dini," katanya.
Menurut dia, radikalisme maupun terorisme tidak selalu terkait dengan faktor agama dan keyakinan.
Dia mengatakan banyak elemen yang menjadi unsur-unsur munculnya radikalisme dan terorisme yang tidak berkaitan sedikitpun dengan paham keagamaan.
"Hal ini penting kami tegaskan agar tidak muncul framing negatif bahwa radikalisme dan terorisme berakar dari agama," katanya.
Untuk itu, pemerintah daerah berharap melalui forum diskusi tersebut akan tercipta diskursus yang menarik dan bermanfaat dalam rangka mencegah peredaran narkoba dan dapat mencegah terjadinya radikalisme serta terorisme ke depannya.
"WSBK telah sukses, semoga ajang MotoGP 2022 bisa sukses dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021