Kamar Dagang Indonesia (KADIN) DKI Jakarta bersama Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) DKI Jakarta serta Komunitas Perempuan Bekerja dan Bersinar (Pijar) bertekad membantu pemulihan ekonomi, khususnya masyarakat kecil di Jakarta.UMKM merupakan ujung tombak dalam perekonomian
Menurut Ketua Iwapi DKI Jakarta, Endah Ansoroeddin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, hal itu akan dilakukan melalui pelatihan industri kecil menengah (IKM) bagi 100 perempuan Jakarta, Jumat (26/11) berupa keterampilan memasak oleh juru masak dari Mariza Foods secara daring, termasuk pendampingan dan permodalannya.
"UMKM merupakan ujung tombak dalam perekonomian yang sebagian besar pelaku usaha tersebut adalah kaum perempuan. Untuk itu pelatihan dilakukan dengan pendampingan dan pemberian modal agar pelatihan ini berkelanjutan," katanya.
Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta Bidang Perindustrian Rainer Tobing menyebut bahwa kegiatan pelatihan UMKM yang diselenggarakan bersama dengan komunitas Pijar ini telah berlangsung sejak 2020 dan akan terus dilakukan secara berkesinambungan.
"Lebih dari 400 binaan IKM Kadin DKI Jakarta telah mengikuti pelatihan ini," ujarnya.
Baca juga: Wagub Riza dukung Kadin DKI bangkitkan UMKM
Sementara itu, pendiri komunitas Pijar Regina Vianney Ayudya sangat mendukung program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan industri kecil menengah ini agar tanggap dan mandiri secara finansial.
"Semakin banyak pihak yang terlibat dalam menumbuhkan industri kecil dan menengah terutama untuk kaum perempuan, maka akan semakin baik untuk menumbuhkan perekonomian kita, sehingga kaum perempuan mendapatkan penghasilan melalui industri rumahan, namun tetap bertanggung jawab terhadap keluarga" kata Regina.
Pendiri Gandeng Tangan Jezzie Setiawan menyatakan bersedia memberikan bantuan permodalan untuk usaha mikro sehingga dampak dari pelatihan ini dapat terasa bagi masyarakat luas.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM pada 2014-2018 tercatat sebanyak 99 persen dari total unit usaha ekonomi adalah UMKM dengan 50 persen di antaranya dikelola atau dimiliki oleh perempuan.
Berdasarkan Sensus Ekonomi 2016 tercatat perempuan yang bekerja di sektor ekonomi kreatif sebanyak 9,4 juta dengan perbandingan perempuan 55 persen dan laki-laki 45 persen. Perempuan banyak bergerak pada tiga sektor yakni fesyen, kuliner dan kriya.
Baca juga: Kadin minta pemerintah kota perluas akses internet bagi pelaku UMKM
Survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terhadap UMKM menunjukkan bahwa 94 persen usaha mengalami penurunan penjualan, bahkan lebih dari 40 persen UMKM dari berbagai kelas usaha mengalami penurunan penjualan lebih dari 75 persen akibat pandemi dalam dua tahun terakhir.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021