Unggahan yang berasal dari platform TikTok itu mengklaim pasien yang dites COVID-19 akan jadi sasaran beberapa pihak untuk ditentukan hasil tesnya.
Berikut narasi yang disematkan dalam unggahan pada 22 November itu:
“Kalau yang di test PCR kemudian hasilnya positif,bukan berarti antum terpapar virus!
Tetapi kalian sudah di target untuk jadi sasaran mereka!
Alat test yang sudah disediakan positive & negative”
Namun, benarkah alat test PCR sudah menentukan hasil positif atau negatif terhadap pasien sebelum dites?
Penjelasan:
Gambar sebagaimana tampak dalam unggahan tersebut berasal dari unggahan foto akun-akun lain di Facebook.
Foto itu menampilkan alat tes cepat (antigen) Panbio™ Covid-19 Ag yang mempunyai keterangan "positive control" pada kemasannya.
Keterangan "positive control" ataupun "negative control" itu, merujuk Reuters, digunakan untuk menguji alat tes antigen itu sebagai bagian dari proses kendali kualitas (quality control) produk.
Pada kemasan alat antigen yang punya keterangan "positive control", alat itu diujikan ke pasien yang sebelumnya telah terinfeksi COVID-19.
Dalam keterangan produk, disebut proses kendali kualitas itu digunakan ketika para penguji pertama kali menguji spesimen dengan setiap pengiriman tes ataupun pada interval berkala.
Alat tes yang ditujukan untuk kendali kualitas itu tidak digunakan untuk memberikan hasil sebenarnya atau mendeteksi orang positif atau negatif COVID-19.
Dengan demikian, unggahan yang mengklaim alat tes PCR sudah menarget pasien dengan hasil positif dan negatif merupakan kabar bohong atau hoaks.
Klaim: Alat test PCR sudah menarget pasien dengan hasil positif dan negatif
Rating: Disinformasi
Cek fakta: Cek Fakta: Angka CT Value menentukan kesembuhan pasien COVID-19?
Baca juga: Pengusaha nilai penetapan harga tes PCR tak bisa dipukul rata
Baca juga: Kadin: Pemerintah agar libatkan pengusaha dalam penentuan harga PCR
Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2021