Regulator Competition and Markets Authority (CMA), dikutip dari Reuters, Jumat, menyelidiki rencana Google untuk menghentikan sejumlah cookies di peramban Chrome karena khawatir bisa mengganggu periklanan digital.
"Kami jelas, bahwa upaya Google untuk melindungi privasi pengguna tidak boleh mengorbankan persaingan," kata pimpinan CMA, Andrea Coscelli.
Baca juga: Google Doodle angkat tema pelopor jurnalis perempuan Indonesia
Baca juga: Google sambut baik kehadiran pilar pajak digital global di Indonesia
Google berencana untuk mengubah kebijakan cookies, bernama "privacy sandbox', pada Juni lalu. CMA diizinkan sebagai pengawas.
Menurut Google jika komitmen tersebut diterima, akan berlaku secara global.
CMA mengatakan Google membuat rencana baru untuk mengatasi masalah lainnya dengan membuat aturan untuk mengurangi akses ke alamat IP dan memperjelas batasan internal tentang data yang bisa mereka gunakan.
"Jika diterima, komitmen yang kami dapat dari Google akan mengikat secara legal, mempromosikan kompetisi di pasar digital, membantu melindungi kemampuan penerbit daring untuk mengumpulkan uang melalui iklan serta menjaga privasi pengguna," kata Coscelli.
Google dalam unggahan di blog menyatakan mereka ingin memastikan Privacy Sandbox bisa berkembang dan berjalan untuk seluruh ekosistem.
CMA akan memeriksa komitmen terbaru Google sampai 17 Desember mendatang.
Baca juga: YouTube rayakan komunitas kreator Indonesia lewat ragam program
Baca juga: Android 10 masih paling banyak digunakan dibanding Android 11
Baca juga: Bocoran tampilan Google Pixel 6A, ringkas & tanpa "audio jack"
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021