• Beranda
  • Berita
  • IHSG ditutup anjlok seiring munculnya varian baru virus COVID-19

IHSG ditutup anjlok seiring munculnya varian baru virus COVID-19

26 November 2021 17:09 WIB
IHSG ditutup anjlok seiring munculnya varian baru virus COVID-19
Karyawan melintasi layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (11/6/2021). ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa. (ANTARA/RENO ESNIR)
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup anjlok seiring munculnya varian baru dari virus COVID-19.

IHSG ditutup melemah 137,79 poin atau 2,06 persen ke posisi 6.561,55. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 24,03 poin atau 2,49 persen ke posisi 941,11.

"Melemahnya IHSG sejalan dengan sentimen eksternal yang turut menekan pasar saham regional Asia," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat.

Bursa Asia terkoreksi dipicu munculnya varian baru dari virus COVID-19 yang menambah kekhawatiran pelaku pasar tentang pertumbuhan di masa depan.

Baca juga: IHSG melemah seiring koreksi bursa saham kawasan

Varian B.1.1.529 telah ditemukan di Afrika Selatan dan Hong Kong. Kekhawatiran virus baru tersebut menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikabarkan akan menjadwalkan pertemuan khusus untuk membahas hal tersebut.

Sentimen lainnya, spekulasi akselerasi terhadap kebijakan moneter tapering The Fed membuka ruang adanya kenaikan suku bunga.

Sementara sentimen internal datang dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait UU Cipta Kerja. MK dalam putusannya memerintahkan DPR bersama Pemerintah untuk memperbaiki UU Cipta Kerja dalam jangka waktu dua tahun ke depan.

Pelaku pasar tampaknya khawatir hal itu akan menjadi ganjalan dalam menarik investor untuk berinvestasi di dalam negeri.

Baca juga: IHSG ditutup menguat dipimpin sektor transportasi dan logistik

Dibuka melemah, IHSG terus berada di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor terkoreksi dimana sektor perindustrian turun paling dalam yaitu minus 3,61 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor energi masing-masing minus 2,82 persen dan minus 2,6 persen. Sedangkan satu sektor meningkat yaitu sektor kesehatan sebesar 0,24 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign sell" di seluruh pasar sebesar Rp185,16 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.607.004 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,42 miliar lembar saham senilai Rp16,47 triliun. Sebanyak 99 saham naik, 476 saham menurun, dan 98 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 747,66 poin atau 2,53 persen ke 28.751,62, indeks Hang Seng turun 659,64 poin atau 2,67 persen ke 24.080,52, dan indeks Straits Times terkoreksi 55,25 atau 1,72 persen ke 3.166,27.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021