Hal itu terungkap pada pertemuan Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar bersama Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi di Mamuju, Jumat.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan, interaksi antara Sulbar dan Kaltim sudah lama terbangun.
Ia berharap, interaksi tersebut terus dipelihara serta lebih intensif lagi dalam melihat potensi yang lebih besar ke depan.
"Apapun yang bisa kita kerjasamakan ke depan, apalagi Kaltim ini dipersiapkan menjadi ibu kota negara. Tentu Sulbar harus siap menjadi penyangga ibu kota negara baru tersebut," tutur Ali Baal Masdar.
Sementara, Wakil Gubernur Kaltim Mulyadi menyambut baik kerja sama tersebut.
Bahkan menurut Hadi Mulyadi, setelah berdirinya ibu kota Republik Indonesia di Kaltim, maka akan berdampak pada daerah Indonesia bagian Timur.
"Pembangunan di seluruh Sulawesi akan berkembang, termasuk Sulbar dengan sumber potensi yang ada," kata Hadi Mulyadi.
Ia berharap, Sulbar dapat mendukung Kaltim dari sisi ekspor, sehingga kedua daerah masing-masing mendapat keuntungan dari hasil ekspor tersebut.
"Kita siap bekerja sama dengan siapa saja, apa saja yang bisa dikerjasamakan. Apalagi antara Kaltim dan Sulbar ini bagaimana disebut simbiosis mutualisme, saling membutuhkan," kata Hadi Mulyadi.
Pada pertemuan itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulbar Hermanto menyerahkan bingkisan berupa modul yang berisikan potensi Sulbar, dengan harapan kedua wilayah dapat saling membantu dalam menumbuhkan perekonomian daerah.
"Kiita harap akan lebih menguatkan, baik dalam rangka pengembangan ekonomi, pengembangan UMKM, dan pengendalian inflasi daerah," ujar Hermanto.
Dalam kunjungannya ke Kaltim, Gubernur Sulbar juga mengagendakan pertemuan dengan Wali Kota Balikpapan, dengan agenda serupa membangun sinergitas dengan Pemkot Balikpapan di berbagai sektor.
Baca juga: Kemenkeu optimalisasi aset negara Rp1.000 triliun saat ibu kota pindah
Baca juga: Pembangunan IKN pertimbangkan manajemen pembangunan regional
Pewarta: Amirullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021