• Beranda
  • Berita
  • Direktur ANTARA: Peran SP ANTARA penting bagi transformasi perusahaan

Direktur ANTARA: Peran SP ANTARA penting bagi transformasi perusahaan

27 November 2021 12:26 WIB
Direktur ANTARA: Peran SP ANTARA penting bagi transformasi perusahaan
Ketua Umum Serikat Pekerja ANTARA (SPA) Abdul Gofur (dua dairi kiri) saat berbicara pada hari kedua Rakernas SP ANTARA di Cisarua, Puncak Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/11/2021). (FOTO ANTARA/Himawan Paramayuda)

Peran teman-teman (Serikat Pekerja ANTARA) sangat diperlukan dalam transformasi, baik pada tingkat individu maupun sebagai mitra perusahaan

Peran Serikat Pekerja ANTARA (SP ANTARA) penting bagi transformasi perusahaan, baik saat ini maupun di masa depan, kata Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Nina Kurnia Dewi.

"Peran teman-teman (Serikat Pekerja ANTARA) sangat diperlukan dalam transformasi, baik pada tingkat individu maupun sebagai mitra perusahaan," kata Nina Kurnia Dewi saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SP ANTARA 2021 secara daring yang diikuti di Ciarua, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/11) malam.

Rakernas SP ANTARA 2021 dalam situasi pandemi COVID-19 yang diselenggarakan secara luring di "Corporate University BPJS Kesehatan" Cisarua, Puncak, Bogor, 26-28 November 2021 dan daring, dengan mengusung tema "Menjadi Serikat Pekerja yang ber-AKHLAK Dalam Rangka Mewujudkan Hubungan Industrial yang Harmonis" itu, didukung oleh BPJS Kesehatan dan Rumah Sakit PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI).

Hadir dalam pembukaan sekaligus narasumber dalam rakernas itu,perwakilan Direksi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Dewas BPJS Kesehatan Siruaya Utamawan, Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia Mirah Sumirat, dan Direktur Eksekutif Jamkeswatch Iswan Abdullah.

Dalam kesempatan itu, Nina Kurnia Dewi menyatakan peran dan kontribusi SP ANTARA penting untuk membawa keberhasilan transformasi di masa kini dan mendatang dengan budaya perusahaan AKHLAK sebagai BUMN.

"Semua unsur mesti bahu-membahu, dan semua komponen harus menjadi bagian dalam budaya baru AKHLAK di BUMN," katanya.

Tahun 2020 Kementerian BUMN mencanangkan sebuah program budaya perusahaan yang disebut sebagai Akhlak BUMN. AKHLAK merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
 
Ketua Umum Serikat Pekerja ANTARA (SPA) Abdul Gofur (enam dari kiri), Direktur Eksekutif Jamkeswatch Iswan Abdullah (tujuh dari kiri), Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia Mirah Sumirat (delapan dari kiri) bersama peserta luring Rakernas SP ANTARA 2021 di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/11/2021) malam, yang juga dilakukan secara daring via Zoom. (FOTO ANTARA/Himawan Paramayuda)


Ia juga menyatakan pada "post pandemi" COVID-19, korporasi membutuhkan terobosan dan perlu keunikan yang berorientasi pada masa depan.

"Kita tidak boleh hanya meniru. Kita berubah dengan keunikan dan kebutuhan kita," katanya.

Karena itu, semua unsur aktif untuk bersama-sama membangun perubahan transformatif itu. Hal ini membutuhkan kiprah secara aktif dan selaras dengan perubahan dan kemajuan perusahaan.

Inovasi-transformasi dengan kreativitas dan cara baru, sekecil apa pun, kata dia, akan membantu kemajuan bersama dengan good corporate governance (GCG) yang baik, dan antisipasi risiko.

"Saling mengisi seluruh unsur dan niat baik adalah kunci dalam hubungan industrial yang lebih baik. Karena itu, hubungan komunikasi akan terus dibangun lebih baik," kata Nina Kurnia Dewi.

Sementara itu, Dewas BPJS Kesehatan Siruaya Utamawan menyatakan mendukung komitmen SP ANTARA dalam mewujudkan budaya AKHLAK BUMN dalam membangun hubungan industrial yang harmonis.

Ia mengatakan bahwa tantangan akan selalu ada, namun jangan pernah kalah dengan tantangan yang ada itu.

"Program-program yang baik terus dilakukan. Hubungan industrial yang harmonis hendaknya bisa diwujudkan bersama dan bukan hanya sekadar kata saja," katanya.

Presiden KSPI Said Iqbal yang tampil sebagai pembicara ketiga mengingatkan sekaligus menekankan komitmen bersama dalam mewujudkan kemitraan sejajar antara manajemen dan serikat pekerja dalam hubungan industrial yang baik.

"Serikat pekerja mewakili pekerja. Dia mewakili banyak orang dalam konteks 'partnership equality' (mitra sejajar)," katanya.

Dalam kaitan itu sudah semestinya saat perundingan dengan manajemen, serikat pekerja tidak ditempatkan sebagai karyawan, namun dibangun saling kepercayaan terkait mitra sejajar itu, katanya.

Dengan saling percaya antara perusahaan dan wakil pekerja, maka "mutual trust" akan terbangun dengan profesionalitas, terbuka dan terukur, sehingga akan terwujud "partnership equality" tersebut, kata Said Iqbal.

Ketua Umum SP ANTARA Abdul Gofur dalam laporannya menyatakan bahwa peserta raker luring di Cisarua menerapkan prokes ketat COVID-19, karena pandemi masih berlangsung.

"Jadi, kami mengikuti arahan pemerintah untuk mematuhi prokes agar pandemi segera berakhir," katanya.

Ia menambahkan Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D​​​​​​​ yang tidak bisa hadir dalam rakernas itu mengirimkan salam kepada seluruh peserta.

Baca juga: Direktur SDM: SPA bagian representasi karyawan Perum LKBN ANTARA

Baca juga: LKBN ANTARA Kerjasama Pemberitaan dengan SP BUMN

Baca juga: Pesantren Kilat Ramadhan kedelapan digelar Serikat Pekerja ANTARA

Baca juga: SEAMEO BIOTROP kembali dukung pesantren kilat Ramadhan




 

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021