“Konsep desain dalam sepatu ini tercermin dari singkatan jenama kami ‘No Deforestation’ yang artinya kami berupaya memenuhi kebutuhan bahan baku tanpa menebang pohon di hutan," kata Chief Executive Officer NODE, David Chrisnaldi dalam siaran persnya, dikutip Sabtu.
Bahan baku yang dipakai dalam koleksi ini berasal dari komponen alami seperti benang rami, serat kenaf, kain alam, sekam padi, dan lem perekat dari getah pinus serta karet alam.
Material sepatu saat sudah tidak terpakai dapat terdekomposisi menjadi kontributor unsur hara mikro dan makro di alam. Outsole sepatu yang digunakan dikatakan memiliki daya cengkram yang sempurna ditambah balutan sutra membantu menjaga kaki tetap higienis.
“Harapannya dengan diluncurkan sepatu tematik ini bisa ikut serta dalam menyadarkan anak muda bahwa kita bisa memenuhi kebutuhan sandang tanpa harus menebang hutan dan bisa menjadi bagian dari ekonomi yang berkelanjutan,” tutur David.
Hari Merdeka, ilustrator yang ikut serta dalam proyek ini menjelaskan arti visual yang digunakannya. Dia mengatakan, visual fauna yang tergambar semuanya yakni fauna langka dilindungi di Indonesia yang keberadaanya terancam, sebut saja bekantan, badak bercula satu, gajah sumatra, dan rangkong gading.
“Proyek kampanye ini juga bertujuan mengingatkan ke semua orang yang melihat visual dalam sepatu tersebut untuk bisa memulai langkah dalam menjaga kelestarian alam dan hutan,” kata Hari.
Koleksi sepatu slip on NODE akan dijual secara terbatas sejumlah 10 pasang, yang dapat dipesan secara pre-order melalui toko resmi maupun website www.nodeorganic.com dengan harga Rp899,000.
Baca juga: Converse Indonesia hadirkan platform e-commerce
Baca juga: Kick Avenue kembali gelar festival KA Fair
Baca juga: VLCNZD Stonebroke "batch" kedua dirilis terbatas
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021