• Beranda
  • Berita
  • Empat rekomendasi wisata alam di Likupang, cocok untuk "self-healing"

Empat rekomendasi wisata alam di Likupang, cocok untuk "self-healing"

27 November 2021 16:47 WIB
Empat rekomendasi wisata alam di Likupang, cocok untuk "self-healing"
Seorang bocah bermain di tepian pantai Pulisan, Likupang. Lokasi ini kemudian dimasukkan dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. ANTARA/Karel A Polakitan.
Wisata alam menjadi destinasi andalan yang dapat dijadikan pilihan untuk menghilangkan penat serta tekanan pikiran bagi orang-orang yang hidup di wilayah perkotaan. Beberapa lokasi yang menyimpan surga tersembunyi itu dapat Anda temukan Likupang, kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Baca juga: Enam destinasi wisata di Singapura rekomendasi Marissa Nasution

Untuk menuju Likupang, wisatawan dapat terbang dari bandara domestik dengan tujuan Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, dan dilanjutkan dengan perjalanan darat selama 1,5 jam (sekitar 48 kilometer) untuk tiba di Likupang Timur.

Likupang sendiri telah dicanangkan sebagai salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas oleh Pemerintah Indonesia. Oleh sebab itu, Anda tak boleh melewatkan lokasi wisata ini dan dapat memasukkan Likupang ke dalam bucket list perencanaan liburan pada saat level PPKM telah turun.

Berikut empat rekomendasi wisata alam di Likupang, sebagaimana dirangkum dari siaran resmi tiket.com.

1. Bukit Larata, Pantai Kinunang, dan Gunung Dua Basudara

Bukit Larata terletak di ujung Desa Kinunang atau sebelum pintu masuk menuju Pantai Kinunang. Bukit ini menyimpan keindahan pemandangan bukit savana dengan padang rumput.

Di puncak Bukit Larata, wisatawan dapat memandang hamparan laut dengan Gunung Dua Basudara yang menjulang di kejauhan.

Sementara untuk mencapai Pantai Kinunang, wisatawan hanya perlu berjalan sekitar 15 menit dari puncak Bukit Larata. Posisi pantai ini sejajar dengan Pantai Pal, sehingga wisatawan dapat sekaligus menikmati pemandangan air laut berwarna gradasi biru tosca.

Untuk masuk ke Bukit Larata dan Pantai Kinunang, wisatawan dikenakan biaya sebesar Rp40.000 per mobil dan Rp20.000 per sepeda motor.

2. Pulau Lihaga

Pulau Lihaga ditumbuhi berbagai macam vegetasi, mulai dari semak hingga pepohonan tropis. Pada bagian belakang pulau, wisatawan dapat menikmati pantai alami dengan suasana kebun botani.

Di pulau ini, tersedia pula beragam fasilitas, mulai dari pondokan penginapan, musholla, hall pertemuan outdoor untuk penyelenggaraan acara, fasilitas penyewaan perahu kano, hingga pelampung.

Untuk menuju lokasi ini, wisatawan dapat menempuh perjalanan selama 15 menit dari Pelabuhan Serai di Desa Serai, Likupang Barat. Sewa kapal dikenakan biaya mulai dari Rp 500.000 untuk 6 penumpang hingga Rp 800.000 untuk 20 penumpang.

3. Pantai Pulisan

Salah satu keunikan dari Pantai Pulisan adalah banyaknya toko cinderamata dan pusat suvenir.

Bagi yang hendak bertamasya bersama keluarga, tersedia gazebo kecil untuk bersantai dengan harga sewa Rp 150.000.

Wisatawan juga dapat mengunjungi Pantai Panjang yang memiliki karakteristik serta nuansa berbeda dengan Pantai Pulisan dengan waktu tempuh sekitar 3-5 menit.

4. Sungai Mangrove di Desa Sarawet

Salah satu keunikan wisata sungai mangrove adalah kekayaan flora, terdapat 15 jenis mangrove yang tumbuh di sepanjang Desa Sarawet.

Di sungai ini, wisatawan dapat melakukan wisata susur sungai dengan menaiki perahu tradisional yang digerakkan dengan dayung dengan harga sewa hanya Rp50.000 per orang dengan durasi sesuka hati.

Saat wisata susur, wisatawan akan menemukan sebuah pohon mangrove ikonik di pinggir sungai yang digantungi dengan pita-pita merah mencolok. Mangrove ini disebut dengan Pohon Berdoa. Menurut kepercayaan setempat, orang yang mengucapkan doa di pohon ini konon akan dikabulkan.


Baca juga: Rekomendasi tempat untuk dikunjungi di West Kowloon Hong Kong

Baca juga: Jelang cuti bersama, ini rekomendasi tempat menyegarkan diri

Baca juga: Lolos prokes, Satgas Batang rekomendasikan lima tempat tujuan wisata

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021