IHSG pagi ini dibuka melemah 8,75 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.552,8. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,07 poin atau 0,22 persen ke posisi 939,05.
"IHSG pada pekan ini masih berpotensi terkoreksi secara terbatas, bergerak pada rentang 6.483-6.622," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Bursa ekuitas AS ditutup melemah pada perdagangan singkat akhir pekan lalu (26/11), dengan DJIA dan S&P 500 mengalami persentase penurunan harian terbesar dalam beberapa bulan.
Aksi jual investor dan volume yang tipis selama sesi yang dipersingkat pasca liburan Thanksgiving, mendorong penurunan indeks.
Saham travel dan ritel terkoreksi seiring kekhawatiran akan variant of concern (VOC) baru (B.1.1.529) yang dinamai Omicron, yang dapat mempengaruhi trafik pengunjung dan membatasi pasokan.
Sementara, saham- saham seperti Moderna, Pfizer, Netflix, Peloton Interactive dan Zoom Video Communications mencetak kenaikan yang solid.
Dari data, pelaku pasar menanti rilis data ketenagakerjaan non pertanian atau Non-Farm Payroll (NFP) AS yang dijadwalkan pada pekan ini.
Dari benua biru, status Eropa yang telah menjadi episentrum gelombang baru COVID-19, mendorong Uni Eropa (UE) untuk memperketat kontrol perbatasan di tengah ketidakpastian resistensi vaksin terhadap varian baru virus corona.
Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) telah menggelar pertemuan khusus pada Jumat (26/11) lalu untuk membahas potensi dampak dari varian Omicron.
Dari Asia, koreksi bursa saham dipengaruhi oleh antisipasi investor terkait dampak dari tapering dan penyebaran varian Omicron, yang dinilai dapat memperlambat progres pemulihan.
Adapun, Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP) telah mengkonfirmasi bahwa varian Omicron terdeteksi di Hong Kong, dengan dua pasien dinyatakan positif.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 5,85 poin atau 0,02 persen ke 28.745,77, indeks Hang Seng naik 24,93 poin atau 0,1 persen ke 24.105,45, dan indeks Straits Times terkoreksi 26,31 atau 0,83 persen ke 3.139,96.
Baca juga: Rupiah berpeluang menguat seiring meredanya kekhawatiran Omicron
Baca juga: Minyak kurangi kerugian akhir pekan, fokus penyebaran varian Omicron
Baca juga: Saham Australia anjlok ke terendah 2 bulan tertekan varian Omicron
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021