Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan trauma healing itu dilakukan kepada masyarakat khususnya, anak-anak guna pemulihan psikologis usai diterpa bencana.
Baca juga: Hindari bahaya banjir, Pemkab Garut ungsikan warga di bantaran sungai
"Ini kita lakukan untuk masyarakat dan anak-anak yang masih trauma supaya mereka tidak mengingat yang kemarin terjadi (bencana banjir)," kata Erdi di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Menurutnya, saat ini pihak kepolisian bersama unsur TNI dan para pemangku kepentingan lainnya masih fokus untuk menyelamatkan masyarakat yang terdampak banjir tersebut dari berbagai aspeknya.
Saat ini, kata dia, pihaknya telah membangun tiga dapur umum untuk memenuhi konsumsi masyarakat yang rumahnya terdampak banjir bandang pada Sabtu (27/11) sore itu.
Dia mengatakan pihak kepolisian juga melakukan penyisiran bagi masyarakat yang bermukim di bantaran sungai untuk diungsikan guna mengantisipasi bila ada banjir susulan.
Baca juga: Wagub Jabar: Banjir di Garut diduga karena resapan air terganggu
Baca juga: Wabup Garut: Banjir bandang timpa dua kecamatan tak timbulkan korban
"Itu sudah diungsikan, disiapkan juga beberapa tempat, termasuk di pondok pesantren, masjid, dan di gudang-gudang lengkap dengan tempat tidurnya," kata Erdi.
Dari peristiwa tersebut, menurutnya, tak menutup kemungkinan pihak kepolisian melakukan penyelidikan untuk mencari penyebab banjir bandang tersebut. Namun, ia menegaskan kini polisi masih fokus kepada penanggulangan bencana.
"Mungkin ke depannya kita lakukan penyelidikan, tapi sekarang kita masih fokus untuk menyelamatkan masyarakat," kata dia.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021