Kampanye imunisasi itu diturunkan dari target sebelumnya 15 juta suntikan, tetapi masih akan menjadi rekor di negara tersebut di mana keraguan pada vaksin tetap menjadi kendala dan ada rintangan logistik untuk menjangkau orang-orang di wilayah kepulauan yang luas.
Tiga juta vaksinasi per hari itu hampir empat kali lipat dari rata-rata 829.000 suntikan setiap hari pada November. Seorang pejabat mengatakan berita tentang varian Omicron membuat kampanye vaksinasi menjadi lebih penting.
“Lebih baik bersiap untuk efek Omicron,” kata kepala program vaksinasi Filipina Carlito Galvez kepada CNN Filipina pada Senin.
Penyebaran varian Omicron, yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia dimasukkan sebagai "varian yang diwaspadai", telah memicu pembatasan perjalanan global dan mengguncang pasar keuangan.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Filipina terganggu penundaan pengiriman
Filipina telah menghadapi salah satu wabah COVID-19 terburuk di Asia dan lebih lambat dari banyak negara tetangganya dalam mengimunisasi rakyatnya. Sekitar 35,6 juta orang telah divaksin lengkap, atau mencakup sepertiga dari 110 juta penduduknya.
Negara itu berencana untuk mengimunisasi 54 juta orang pada akhir 2021 dan 77 juta orang pada Maret mendatang.
Kasus infeksi baru telah turun tajam menjadi rata-rata 1.679 per hari pada November dari rata-rata 18.579 kasus harian selama puncaknya pada September, dan membuka jalan bagi pembukaan kembali ekonomi yang lebih luas.
Tingkat vaksinasi masih tidak merata, 93 persen penduduk wilayah ibu kota telah diinokulasi penuh pada pertengahan November dibandingkan dengan 10,9 persen wilayah mayoritas Muslim di Filipina selatan, berdasarkan data pemerintah.
Pemerintah telah mengatakan akan mengerahkan 160.000 sukarelawan di 11.000 tempat vaksinasi nasional untuk kampanye tiga hari itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ibu kota Filipina akan longgarkan pembatasan karantina
Baca juga: Filipina hentikan penggunaan vaksin AstraZeneca di bawah usia 60
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021