Dalam cuitannya pada 27 November 2021, pengguna Twitter dengan 19.800 pengikut itu menyatakan varian Omicron, yang awalnya dikenal sebagai varian B.1.1.529, sebenarnya sudah ada sejak Juli 2021.
Kemunculan Omicron di Afrika Selatan pada pertengahan 2021 itu telah dilaporkan situs World Economic Forum (WEF) dalam salah satu artikelnya.
Unggahan di Twitter tersebut turut memuat tautan laman resmi WHO yang menyatakan Omicron pertama kali dilaporkan Afrika Selatan pada 24 November 2021.
Berikut narasi yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia di Twitter itu:
"Mereka mulai membuat kesalahan.
WHO baru saja mengatakan bahwa Omicron pertama kali dilaporkan oleh Afrika Selatan pada 24/11/21. Namun, WEF melaporkan 'varian' yang sama PERSIS ini—B.1.1.529, dari Afrika Selatan—pada bulan Juli.
Oops".
Lalu, benarkah varian Omicron sudah ada sejak Juli 2021?
They’re starting to make mistakes.
— Stacey Rudin (@stacey_rudin) November 27, 2021
WHO just said that “Omicron” was first reported by South Africa on 11/24/21.
However, WEF reported this EXACT same “variant”—B.1.1.529, out of South Africa—way back in July.
Oops.https://t.co/KcFJ6GSyq5 https://t.co/aYfsJBi9zT
Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran ANTARA, unggah yang menyebut kemunculan varian Omicron atau B.1.1.529 pada Juli 2021, adalah narasi keliru.
Artikel WEF berjudul "Explainer: This is how scientists detect new variants of COVID-19" memang dipublikasikan pada 12 Juli 2021. Varian B.1.1.529 pun turut muncul dalam artikel tersebut.
Namun, pada awal artikel WEF itu sebenarnya sudah ada keterangan yang menyatakan tulisan tersebut terakhir disunting pada 26 November 2021.
Reuters juga melaporkan dalam dua arsip artikel WEF tersebut, yakni masing-masing versi 12 Juli 2021 serta September 2021, tidak ditemukan informasi soal varian B.1.1.529.
Dari data tersebut diketahui keterangan soal varian B.1.1.529 dalam artikel WEF itu baru dimunculkan pada 26 November 2021.
WHO resmi menamai varian B.1.1.529 sebagai Omicron pada 26 November 2021. Omicron juga diklasifikasikan ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori varian of interest (VoI).
Salah satu alasannya adalah karena penularan varian Omicron, menurut WHO, lima kali lebih cepat dibandingkan SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, pada 2019.
Klaim: Varian Omicron sudah ada sejak Juli 2021
Rating: Salah/Misinformasi
Baca juga: Pakar Afsel: Vaksin COVID-19 mungkin efektif cegah Omicron
Baca juga: Kemenkes sebut varian Omicron berkaitan dengan infeksi HIV
Baca juga: WHO: Omicron timbulkan risiko global yang sangat tinggi
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021