Keseriusan kedua institusi pendidikan tinggi ini diperlihatkan saat guru besar Universitas Malaya, Prof Dr Abdullah Zakaria dan rombongan serta Ketua Jurusan Sejarah Unhas Dr Bambang Sulistiyo MHum dijamu Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu`mang di Makassar, Jumat malam.
Sebagai langkah awal kerja sama, dilakukan seminar dengan tema "Kepemimpinan Bugis Makassar di Nusantara" yang diselenggarakan atas kerja sama Unhas, Universitas Malaya, Yayasan Ajuwara dan Badan Perpusatakaan dan Arsip Daerah Sulsel di Makassar, Sabtu 23 April.
Zakaria yang diwakili Ketua Jurusan Sejarah Universitas Malaya, Dr Arbaya mengatakan bangga dengan peninggalan sejarah Sulsel di Kota Palopo, Kabupaten Wajo dan Tana Toraja yang telah ia teliti bersama tujuh mahasiswa SI Universitas Malaya.
"Malaysia dan Indonesia khususnya Sulsel memiliki peninggalan sejarah yang mirip, asal-usulnya sama. Karena itu perlu ada kerja sama yang lebih rapat," ucapnya.
Ia juga mengemukakan, sekitar bulan Juni atau Juli, Universitas Malaya kembali akan mengutus 14 mahasiswa S1 untuk belajar di Unhas sekaligus penelitian di Sulsel selama satu bulan.
Arbaya bahkan menantang agar dosen Indonesia dan Malaysia melakukan penelitian bersama terkait sejarah untuk merapatkan kembali kedua bangsa yang memiliki rumpun dan budaya yang sama.
Ia sangat yakin ketika kedua bangsa paham akan sejarah, tidak akan mudah terjadi pertentangan yang menurutnya kadang terlalu dibesar-besarkan.(*)
(T.KR-AAT/Z003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011