• Beranda
  • Berita
  • Saham unggulan China ditutup melemah karena peringatan varian Omicron

Saham unggulan China ditutup melemah karena peringatan varian Omicron

30 November 2021 16:31 WIB
Saham unggulan China ditutup melemah karena peringatan varian Omicron
Ilustrasi - Investor melihat layar komputer yang menunjukkan informasi saham di sebuah rumah broker di Shanghai. ANTARA/REUTERS/Aly Song/am.
Saham-saham unggulan China ditutup lebih rendah pada Selasa, setelah produsen obat AS Moderna memicu peringatan bahaya baru tentang varian Omicron, sementara data menunjukkan sektor jasa China tumbuh pada kecepatan yang sedikit lebih lambat di tengah wabah regional kasus COVID-19 .

Indeks saham-saham unggulan CSI300 di Bursa Efek Shanghai merosot 0,40 persen atau 19,40 poin menjadi berakhir di 4.832,03 poin, sedangkan indikator utama Indeks Komposit Shanghai datar, hanya naik 0,03 persen atau 1,19 poin menjadi menetap di 3.563,89 poin.

Untuk bulan ini, indeks CSI300 telah turun 1,6 persen, sedangkan Indeks Kompsoit Shanghai naik tipis 0,5 persen.

Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi, setelah beragam sesi sebelumnya

Saham-saham China sedikit melemah pada perdagangan sore setelah kepala produsen obat Moderna mengatakan kepada Financial Times bahwa vaksin COVID-19 tidak mungkin efektif terhadap varian baru virus corona Omicron seperti terhadap varian Delta.

Aktivitas di sektor jasa China tumbuh pada kecepatan yang sedikit lebih lambat pada November, karena sektor tersebut terpukul dari tindakan penguncian baru ketika pihak berwenang berlomba untuk menahan wabah terbaru.

Para analis mengatakan sektor jasa lebih rentan terhadap wabah COVID-19 sporadis, mengaburkan prospek rebound konsumsi yang banyak diantisipasi di bulan-bulan mendatang.

Baca juga: Saham China ditutup bervariasi, indeks Shanghai turun 0,04 persen

Sektor bahan pokok konsumen terpangkas 2,3 persen dan saham pariwisata kehilangan 0,5 persen.

Sementara itu, aktivitas pabrik China tumbuh untuk pertama kalinya dalam tiga bulan seiring dengan meredanya lonjakan harga bahan baku dan penjatahan listrik yang melumpuhkan.

"Ada juga hubungan yang lemah seperti yang terlihat pada subkomponen, seperti kinerja usaha kecil yang kurang baik dan indeks ketenagakerjaan yang menyusut di sektor manufaktur dan jasa," kata analis HSBC dalam sebuah catatan.

“Ini berimplikasi bahwa pembuat kebijakan masih perlu memberikan dukungan yang lebih tepat sasaran ke sektor-sektor ini.”

Saham perusahaan teknologi informasi, semikonduktor, dan pertahanan naik antara 1,0 persen hingga 2,4 persen.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021