Keterangan yang dihimpun di Kendari, Senin korban yang diduga mengalami patah pada tulang bagian belakang sedang menjalani perawatan di RS Ismoyo Korem 143 Haluoleo.
"Saya juga ingatkan dia (korban, red) agar tidak lompat karena ketinggian sekitar 12 meter tetapi karena panik langsung lompat," kata rekan korban Sia (28). Korban yang lompat melalui jendela tertahan pada atap teras bengkel.
Kepanikan warga bertambah karena beredar isu akan terjadi gempa susulan yang berpotensi tsunami sekitar pukul 10:00 Wita.
Beredar pula isu yang membuat warga ketakutan dan meninggalkan rumah bahwa ketinggian air di pantai Kendari dan Teluk Kendari makin bertambah.
Koordinator Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Adi Setiadi melalui telepon dari Kota Bau Bau mengimbau warga Sultra agar tidak panik.
"Jangan percaya dengan isu-isu yang menyesatkan akan adanya gempa susulan maupun gelombang tsunami," kata Adi.
BMKG sebagai lembaga resmi belum memiliki data atau prakiraan tentang gempa berpotensi tsunami, kata Adi.
Arus lalulintas di Kota Kendari masih lengang karena warga, termasuk pegawai kantor pemerintah maupun karyawan swasta memilih bersama keluarga di rumah.
Sejumlah pusat perbelanjaan, toko dan kantor perbankan masih tutup.
Siswa di sejumlah sekolah pulang ke rumah masing-masing karena trauma dengan adanya gempa susulan.
Kendari, Sultra diguncang gempa berturut-turut dirasakan warga sebanyak lima kali mulai pukul 06.07 WIB, gempa dengan kekuatan 6,0 Skala Richter (SR), tercatat mengguncang Kendari, Sulawesi Tenggara.
Pusat gempa berada pada 4.40 derajat lintang selatan (LS) dan 122.82 bujur timur (BT) dengan kedalaman 18 kilometer.
Lokasi pusat gempa 55 kilometer tenggara Kendari, Sulawesi Tenggara, 120 kilometer timur laut Baubau, Sulawesi Tenggara, 265 kilometer tenggara Soroako, Sulawesi Selatan, dan 312 kilometer tenggara Sengkang (bukan Singkang, red) Sulawesi Selatan.
Gempa susulan dengan kekuatan 5,2 Skala Richter (SR), Senin pagi, kembali mengguncang Kendari, Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada pukul 06.25 WIB.
Pusat gempa berada pada 4.11 derajat lintang selatan (LS) dan 122.61 bujur timur (BT) dengan kedalaman 20 kilometer.
Lokasi pusat gempa 16 kilometer tenggara Kendari, Sulawesi Tenggara, 150 kilometer timur laut Baubau, Sulawesi Tenggara, 226 kilometer tenggara Soroako, Sulawesi Selatan, dan 287 kilometer tenggara Singkang, Sulawesi Selatan.
Koordinator BMKG Sultra Adi Setiadi mengatakan kedua gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011