Langkah itu dijalankan Samsung menyusul permintaan chip premium yang terus bertumbuh sejalan dengan upaya produsen mobil global untuk menghadirkan layanan konektivitas yang dan fitur infotainment yang lebih mumpuni.
"Teknologi otomotif yang lebih cerdas dan lebih terhubung untuk pengalaman di dalam kendaraan yang diperkaya, termasuk hiburan, keamanan, dan kenyamanan, menjadi fitur penting di jalan," kata Wakil Presiden Eksekutif Samsung Park Jae-hong dalam sebuah pernyataan dikutip Yonhap, Rabu.
Baca juga: MediaTek umumkan chip seri Filogic 130 baru untuk perangkat IoT
Di antara ketiganya, sistem infotainment Exynos Auto V7 dipasang di In-Car Application-Server (ICAS) 3.1 terbaru Volkswagen, yang dikembangkan oleh divisi solusi komponen kendaraan LG Electronics, kata perusahaan itu.
Chip ini dilengkapi dengan unit pemrosesan saraf untuk layanan yang nyaman, seperti bantuan virtual yang dapat memproses data visual dan audio untuk fitur pengenalan wajah, ucapan, dan gerakan.
Samsung telah meningkatkan upaya mengembangkan chip canggih untuk mobil. Lebih banyak mobil sekarang dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti kecerdasan buatan dan telekomunikasi berbasis 5G.
Firma riset IHS Markit yang berbasis di London memperkirakan pasar global untuk semikonduktor otomotif tumbuh 7 persen per tahun mencapai 67,6 miliar dollar AS pada 2026.
Institut Evaluasi Teknologi Industri Korea di bawah Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi memperkirakan rata-rata 2.000 chip akan dipasang di mobil pada tahun 2022, meningkat tajam dari sekitar 300 pada tahun 2010.
Baca juga: Produksi mobil di Inggris masuki titik terendah karena krisis chip
Baca juga: Samsung mantapkan investasi Rp242,6 triliun di Texas buat pabrik chip
Baca juga: Qualcomm ubah nama chip Snapdragon?
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021