• Beranda
  • Berita
  • Protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta kembali diakui dunia

Protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta kembali diakui dunia

1 Desember 2021 13:50 WIB
Protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta kembali diakui dunia
Petugas melakukan sterilisasi pada fasilitas di Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten. ANTARA/HO-AP II.

ini sekaligus menandakan bahwa Bandara Soekarno-Hatta sejak di awal pandemi telah siap menerapkan protokol kesehatan sesuai regulasi di dalam negeri dan best practice global

PT Angkasa Pura II (Persero) menyatakan bahwa penerapan protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, kembali mendapat pengakuan dua lembaga global yakni Airport Council International (ACI) dan Safe Travel Barometer.

Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin mengatakan penghargaan tersebut berkat kerja keras dan koordinasi yang erat dari seluruh pemangku kepentingan dalam upaya menjaga aspek kesehatan bagi penumpang, pengunjung dan pekerja bandara pada masa pandemi.

“Penghargaan dari ACI dan skor tertinggi di ASEAN dari Safe Travel Barometer ini sekaligus menandakan bahwa Bandara Soekarno-Hatta sejak di awal pandemi telah siap menerapkan protokol kesehatan sesuai regulasi di dalam negeri dan best practice global,” kata Muhammad Awaluddin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Awaluddin menyampaikan ACI memberikan sertifikat Airport Health Accreditation selama dua tahun berturut-turut, di mana sertifikat pertama diberikan pada November 2020 dan sertifikat kedua diberikan pada November 2021.

Ia mengatakan Bandara Soekarno-Hatta adalah bandara terbesar di Indonesia, sekaligus menjadi pintu masuk utama penerbangan internasional serta jangkar penerbangan rute domestik.

Menurut dia, penting untuk memastikan operasional bandara selama 24 jam setiap harinya dengan selalu memenuhi regulasi di dalam negeri, serta panduan global di sektor transportasi udara yang diberikan ACI serta ICAO, untuk menjaga aspek kesehatan dan keamanan di tengah pandemi.

Adapun ACI dalam suratnya ke AP II menyebutkan Bandara Soekarno-Hatta telah menunjukkan upaya berkelanjutan dalam mewujudkan bandara yang aman bagi pelaku perjalanan.

“Setelah melakukan peninjauan melalui proses evaluasi, bandara Anda telah mendemonstrasikan upaya keberlanjutan yang mengagumkan untuk memberikan pengamanan yang aman di bandara bagi para traveler yang sejalan dengan program kesehatan yang direkomendasikan dalam ICAO Council Aviation Restart Task Force (ICART) dan ACI Aviation Business Restart and Recovery,” tulis ACI dalam suratnya.

Kemudian, Safe Travel Barometer pada November 2021 memberikan Safe Travel Score 4.3 atau yang tertinggi di ASEAN (sama dengan yang diraih Bandara Changi), dan ketujuh di Asia Pasifik sejalan penilaian pada aspek Travel Experience, Travel Convenience dan Covid-19 Safety Protocols.

Standar ketiga aspek tersebut mampu dijaga Bandara Soekarno-Hatta melalui sejumlah inisiatif antara lain berbagai layanan tanpa sentuh (contactless), fasilitas screening kesehatan, disinfeksi secara berkala di berbagai titik, serta ketersediaan fasilitas tes Covid-19.

Sementara itu, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan penerapan protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta diperkuat Biosafety Management dan Biosecurity Management.

“Biosecurity Management dijalankan untuk melindungi publik dari bahaya COVID-19, sementara Biosafety Management untuk membuat lingkungan tetap sehat,” kata Agus Haryadi.

Agus menjelaskan Bandara Soekarno-Hatta dilengkapi juga dengan Airport Health Center sebagai fasilitas tes Covid-19, dan diperkuat dengan adanya laboratorium berstatus Biosafety Lab Level 2 (BSL-2).

Di bangun seluas 158 meter persegi di Terminal 3, BSL-2 ini dilengkapi sejumlah ruangan antara lain ruang ekstraksi dan ruang mixing dengan berbagai perlengkapan seperti BioSafety Cabinet.

Adapun BSL-2 ini dioperasikan oleh tenaga medis profesional antara lain bersertifikat Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM), biosafety officer, dan ahli patologi.

BSL-2 di Terminal 3 memiliki kapasitas pemeriksaan sampel hingga 1.216 sampel per jam atau sekitar 29.184 per hari, di mana keberadaannya mampu memberikan hasil tes RT-PCR sekitar 3 jam setelah sampel diambil di Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta.

Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta juga memiliki layanan tes Covid-19 dengan metode tes cepat molekuler (TCM) yang hasilnya dapat diketahui sekitar 1 jam.

Muhammad Awaluddin mengatakan berbagai program dan fasilitas ini menjadikan Bandara Soekarno-Hatta mampu menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Adapun Bandara Soekarno-Hatta sebelumnya juga dianugerahi Covid-19 Airport Excellence Awards dari Skytrax karena mampu menerapkan standar tinggi dalam protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

“Kami berterima kasih atas dukungan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten yang telah mendukung adanya BSL-2 sebagai fasilitas di Bandara Soekarno-Hatta guna memperkuat protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19," katanya.

Baca juga: Kemenhub dukung uji coba bus listrik Damri di Bandara Soekarno-Hatta
Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta siapkan sistem pengenalan wajah untuk penumpang
Baca juga: Jumlah penumpang yang vaksin di Bandara AP II tembus 152.905 Orang

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021