"Dari 22 kabupaten/kota se NTT semuanya mengalami HTH sangat pendek, kecuali di sekitar Larantuka Kabupaten Flores Timur, Waipukang Kabupaten Lembata saja yang mengalami HTH dengan kategori pendek (6-10 hari)," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu berkaitan perkembangan iklim di wilayah NTT yang diperbaharui per 30 November 2021.
Agung menjelaskan berdasarkan analisis curah hujan diketahui umumnya wilayah NTT mengalami curah hujan kategori menengah (151-150 mili meter).
Hanya di sebagian kecil Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai Timur, dan Timor Tengah Utara yang mengalami curah hujan dengan kategori sangat tinggi (lebih dari 300 mili meter).
Agung mengatakan dengan kondisi intensitas hujan yang semakin meningkat di NTT maka perlu diwaspadai masyarakat agar aman dari ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Ia mengimbau warga di NTT agar terus mengikuti perkembangan informasi cuaca dan iklim dari BMKG melalui sejumlah kanal yang disediakan seperti telepon (0380)881613 atau whatsapp 081139404264.
Selain itu bisa melalui website meteoeltari.com, email met_kupang@yahoo.com maupun lewat aplikasi mobile apps INFO BMKG.
"Semua elemen masyarakat perlu terus meningkatkan kewaspadaan agar potensi ancaman bencana selama musim hujan ini bisa diminimalisir dampaknya," katanya.
Baca juga: Empat daerah di NTT alami hari tanpa hujan ekstrem panjang
Baca juga: BMKG: HTH kategori ekstrem panjang masih melanda enam daerah di NTT
Baca juga: NTT mengalami hari tanpa hujan kategori sangat panjang
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021