"Saat ini tingkat kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan menurun, karena euforia level PPKM yang menurun dan seharusnya ini tidak terjadi," ujar Ismen Mukhtar saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan, penerapan protokol kesehatan secara konsisten dan ketat oleh masyarakat merupakan langkah pertama untuk mencegah adanya perluasan penyebaran COVID-19, serta menjaga tingkat keterjangkitan yang telah mulai menurun.
Baca juga: Epidemiolog ingatkan tidak boleh abai meski kasus COVID-19 melandai
"Seharusnya ketika adanya pelonggaran karena level PPKM yang turun penerapan prokes harus lebih ketat. Sebab potensi kenaikan kasus akan ada dan risiko penularan tinggi akibat mulai pulihnya aktivitas masyarakat secara tatap muka," katanya.
Dia menjelaskan, selain penerapan protokol kesehatan di ruang publik, masyarakat juga perlu mewaspadai penularan di tempat kerja juga di tengah keluarga.
"Terkadang bila bertemu keluarga atau teman ada anggapan aman bebas dari penularan, karena setiap hari bertemu. Ini yang seharusnya diwaspadai sebab tidak dapat dipungkiri risiko penularan masih ada jadi protokol kesehatan jangan lemah," ucapnya lagi.
Menurutnya, adanya penurunan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang terjadi saat ini bisa pula terjadi akibat adanya pembentukan imunitas di tengah masyarakat akibat telah banyak yang terpapar pada periode Juli-Agustus silam.
"Bisa saja penurunan kasus ini terjadi karena kasus sempat tinggi beberapa bulan lalu, jadi ada imunitas dari masyarakat. Namun pola ini cukup mengkhawatirkan bila imunitas tubuh menurun dan prokes melemah, kejadian lonjakan kasus ditakutkan akan terulang kembali," katanya.
Ia melanjutkan, masyarakat diharapkan dapat terus bekerjasama mencegah perluasan penyebaran COVID-19 di lingkungan kerja, keluarga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat saat melaksanakan beragam aktivitas.
"Kita ingatkan kembali bahwa protokol kesehatan ini jadi hal yang wajib. Menggunakan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, menjaga jarak wajib untuk menjaga kesehatan pribadi dan orang di sekitar," ucapnya.
.Baca juga: Epidemiolog: Kombinasi vaksin dan prokes bisa cegah Omicron
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021