AS: Program rudal Korut semakin menganggu

2 Desember 2021 13:38 WIB
AS: Program rudal Korut semakin menganggu
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara kepada para pejabat di samping senjata militer dan kendaraan yang dipamerkan, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) negara itu, di Pameran Pembangunan Pertahanan, di Pyongyang, Korea Utara, dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 12 Oktober 2021 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA). ANTARA/KCNA via REUTERS/FOC/sa.
Perkembangan senjata dan rudal milik Korea Utara kian mengganggu keamanan regional, kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Kamis usai berbicara dengan mitranya dari Korea Selatan di Seoul.

AS meminta Korut agar terlibat dalam dialog, kata Austin saat konferensi pers. Ia mengatakan bahwa diplomasi merupakan pendekatan terbaik untuk membujuk Korut.

Austin dan Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, selaku Kepala Staf Gabungan, menggelar pembicaraan militer tahunan dengan sejumlah pejabat Korsel yang mencakup pembaharuan rencana operasional untuk antisipasi konflik dengan Korut.

AS berjanji untuk mempertahankan jumlah pasukan AS saat ini di Korsel yang mencapai 28.500 personel, kata Menteri Pertahanan Korsel Suh Wook usai berbincang dengan Austin.

Suh juga menuturkan bahwa kedua belah pihak membuat kemajuan dalam memenuhi syarat pemindahan kendali komando masa perang pasukan gabungan mereka ke Korsel.

Sumber: Reuters
Baca juga: Kim Jong Un tuding AS, Korsel ancam perdamaian dengan kegiatan militer
Baca juga: Utusan AS desak Korea Utara akhiri 'provokasi'
Baca juga: AS ke Korea Utara: saatnya untuk pembicaraan berkelanjutan, substantif

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021